Bid’ah dalam Kitab al-Ma’tsurat Karya Hasan al-Banna

Oleh: Ustadz Abu Ahmad

Kitab al-Ma’tsurat oleh Hasan al-Banna adalah kitab yang sangat populer di kalangan kaum Muslimin di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan wirid-wirid yang terkandung di dalamnya dijadikan sebagai amalan harian wajib bagi para pengikut kelompok Ikhwanul-Muslimin dan kebanyakan para aktivis pergerakan Islam di Indonesia.

Beberapa bulan yang lalu telah masuk kepada kami pertanyaan dari sebagian pembaca tentang kitab al-Ma’tsurat ini, apakah kitab ini layak untuk diamalkan kandungannya, karena banyak dari kaum Muslimin di daerahnya yang mengamalkan wirid-wirid dalam kitab ini.

Maka dengan memohon pertolongan kepada Allah dalam pembahasan kali ini akan kami paparkan studi kelayakan kitab al-Ma’tsurat ini untuk dipakai dan diamalkan kandungannya.

Penulis Kitab “al-Ma’tsurat”

Penulisnya adalah Syaikh Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman al-Banna, pendiri jama’ah Ikhwanul-Muslimin. Ia dilahirkan pada tahun 1906 M di Mahmudiyyah Buhairah, Mesir, dan meninggal di Kairo, Mesir tanggal 12 Februari 1949 M.

Hasan al-Banna adalah pengikut tarikat shufiyyah Hashshofiyyah sejak usia muda. Dia mengenal tarikat Hashshofiyyah semenjak duduk di Madrasah Mu’allimin UIa di Damanhur. Dia kemudian berbai’at di hadapan mursyid Tarikat Hashshofiyyah, Syaikh Abdul-Wahhab al-Hashshofi, dan kemudian aktif dalam kepengurusan Jam’iyyah Hashshofiyyah al-Khoiriyyah.

Semasa hidupnya, Hasan al-Banna selalu mengamalkan ritual-ritual tarikat Hashshofiyyah tersebut seperti Wadhifah (wirid) Rozuqiyyah tiap pagi dan petang. Nampaknya Wadhifah Rozuqiyyah ini adalah asal dari Wadhifah Kubra (nama lain dari al-Ma’tsurat sebagaimana tertera dalam judul cetakannya).

Hasan al-Banna tidak hanya mengamalkan Wadhifah Rozuqiyyah saja, bahkan dia juga mengikuti ritual Hashshofiyyah di kuburan-kuburan dengan cara menghadap kepada sebuah kuburan yang terbuka dengan tujuan untuk mengingat kematian, kemudian ritual Hadhrah setelah sholat Jum’at, dan ritual Maulid Nabi.

Abul-Hasan an-Nadwi berkata: “Hasan al-Banna selalu mengamalkan wirid-wirid dan ritual-ritual ini hingga akhir hayatnya.” (Tafsir Siyasi lil-Islam halaman 83).

Adapun dalam segi aqidahnya, Hasan al-Banna adalah Asy’ari Mufawwidhah sebagaimana nampak dalam kitabnya, Aqa’id (lihat Mudzakkirat Da’wah wa Da’iyyah, Nazharat fi Manhaj Ikhwanul-Muslimin dan Thoriqoh Hasan al-Hanna wa Ashumul-Waritsin)

Wirid-Wirid “al-Ma’tsurat” yang Lemah atau Tidak Ada Asalnya

Tidak diragukan lagi bahwa dzikir dan do’a termasuk diantara ibadah-ibadah yang paling utama. Sedangkan ibadah wajib dilandaskan atas dalil yang tsabit (kuat) dan tidak boleh menetapkan suatu ibadah tanpa dalil atau dengan dalil yang dha’if (lemah). Maka tidak boleh seorang Muslim mengamalkan suatu dzikir tertentu kecuali setelah meyakini bahwa dzikir tersebut dinukil dengan dalil yang tsabit dari al-Qur’an dan as-Sunnah (lihat bahasan “Hadits Dha’if dalam Fadho’il-A’mal” dalam Majalah al-Furqon Edisi Spesial Ramadhan-Syawwal Tahun 6).

Setelah kami meneliti do’a-do’a dan dzikir-dzikir dalam kitab al-Ma’tsurat ini ternyata ada beberapa dzikir yang lemah dalilnya atau bahkan tidak ada asalnya sama sekali, di antara do’a-doa dan dzikir-dzikir tersebut ialah:

  1. Wirid PertamaAshbahnaa wa asbaha al-mulku lillahi laa syariikalahu wa alhamdu kulluhu lillahi laa syarikalahu laa ilaha illa allahu wa ilaihi an-nusyuur.”Artinya: “Sesungguhnya kami terjaga di pagi hari dengan (kesadaran bahwa)/kerajaan (bumi dan segala isinya) ini seluruhnya adalah milik Allah. Dan segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Rabb selain Dia dan kepada-Nya kami akan dibangkitkan.”Wirid ini datang dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul-Mufrod 1/211 nomor 604 dan, Ibnu Sunni dalam Amal Yaum wa Lailah halaman 74 dari jalan Abu Awanah dari Umar bin Abi Salamah dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu.

    Riwayat ini dikatakan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah: “Dha’if dengan lafazh ini, di dalam sanadnya terdapat Umar bin Abi Salamah az-Zuhri al-Qodhi, fihi dha’fun (padanya terdapat kelemahan).” (Dho’if Adabul-Mufrad halaman 60).

  2. Wirid KeduaAllahumma ma ashbaha bii minni’mati faminka wahdaka laa syariika laka falaka alhamdu walaka asy-syukru.”Artinya: “Ya Allah nikmat apapun yang kuperoleh dan diperoleh seseorang di antara makhluk-Mu adalah dari-Mu, yang Tunggal dan tak bersekutu, maka bagi-Mu segala puji dan syukur.”Wirid ini terdapat dalam hadits Abdullah bin Ghonam al-Bayadhi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya 4/318, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya 3/143, Nasa’i dalam Sunan Kubro 6/5, Abu Bakar asy-Syaibani dalam Ahad wal-Matsani 4/183, dan Baihaqi dalam Syu’abul-Iman 4/89 dari jalan Rabi’ah bin Abi Abdirrahman dari Abdullah bin Anbasah dari Abdullah bin Ghonam al-Bayadhi.

    Abdullah bin Anbasah dikatakan oleh adz-Dzahabi rahimahullah: “Hampir-hampir tidak dikenal.

    Riwayat ini dilemahkan oleh Syaikh al-Albani dalam Takhrij Kalimu Thoyyib halaman 73 dan Dho’if Jami’ Shaghir : 5730.

  3. Wirid KetigaYaa rabbi laka alhamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wali’adhiimi sulthaanika.”Wirid ini terdapat dalam hadits Abdullah bin Umar Radhiyallahu ’anhuma yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya 2/1249, Thabrani dalam Mu’jam Ausath 9/101 dan Mu’jam Kabir 12/343, dan Baihaqi dalam Syu’abul-Iman 4/94 dari jalan Shadaqah bin Basyir dari Qudamah bin Ibrahim al-Jumahi dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ’anhuma.al-Bushiri rahimahullah berkata: “Sanad ini, terdapat kritikan padanya.” (Mishbahu Zujajah 4/130).

    Shadaqah bin Basyir dikatakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Taqrib: “Maqbul (yaitu diterima haditsnya jika ada penguatnya, kalau tidak ada penguatnya maka haditsnya lemah).”

    Qudamah bin Ibrahim dikatakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Taqrib: “Maqbul.”

    Riwayat ini dilemahkan oleh Syaikh al-Albani dalam Dha’if Sunan Ibnu Majah halaman 308 dan Dha’if Jami’ Shoghir : 1877.

  4. Wirid KeempatAllahumma sholli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wanabiyyika warosuulika an-nabiyyi al-ummii wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallim tatsliimaa ‘adada ma ahaatho bihi ‘ilmuka wakhoththo bihi qolamuka wa ahshoohu kitaabuka…”Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjungan kami Muhammad hamba-Mu, nabi-Mu, dan rasul-Mu, nabi yang ummi, dan atas keluarganya; dan limpahkanlah salam sebanyak yang diliput oleh ilmu-Mu dan dituliskan oleh pena-Mu, dan dirangkum oleh kitab-Mu.”Shalawat ini adalah shalawat yang bid’ah yang tidak ada asalnya, tidak ada di dalam kitab-kitab hadits yang mu’tabar sepanjang penelitian kami.

    Wirid-wirid diatas (1 s/d 4) adalah yang lemah atau tidak ada asalnya. Di samping itu, di dalam kitab al-Ma’tsurat ini banyak wirid-wirid lain yang shahih lafazhnya tetapi bid’ah dari segi kaifiyyat (tatacara)nya karena memberikan bilangan bacaan-bacaannya yang tidak pernah ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Do’a “Rabithah” yang Bid’ah

Pada akhir kitab al-Ma’tsurat ini tercantum Do’a Rabithah yang berbunyi:

Allahumma innaka ta’lamu anna hadihi al-quluuba qodijtama’at ‘alaa mahabbatika waltaqot ‘alaa thoo ‘atika watawahhadat ‘alaa da’watika wa ta’aahadat ‘alaa nushroti syarii’atika fawassiq allahumma roobithhaa wa adim wuddahaa.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah (kecintaan) hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di (jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah, abadikan kasih sayangnya…

Syaikh Ihsan bin Ayisy al-Utaibi rahimahullah berkata: “Di akhir al-Ma’tsurat terdapat wirid rabithah, ini adalah bid’ah shufiyyah yang diambil oleh Hasan al-Banna dari tarikatnya, Hashshofiyyah.” (Kitab TarbiyatuI-Aulad fil-Islam Ii Abdullah Ulwan fi Mizani Naqd Ilmi halaman 126).

Hukum Wirid-Wirid Bid’ah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

Tidak diragukan lagi bahwa dzikir dan do’a termasuk di antara ibadah-ibadah yang paling afdhal (utama), dan ibadah dilandaskan atas tauqif dan ittiba’, bukan atas hawa nafsu dan ibtida’, Maka do’a-do’a dan dzikir-dzikir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling utama untuk diamalkan oleh seorang yang hendak berdzikir dan berdo’a. Orang yang mengamalkan do’a-do’a dan dzikir-dzikir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang berada di jalan yang aman dan selamat. Faedah dari hasil yang didapatkan dari mengamalkan do’a-do’a dan dzikir-dzikir Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam begitu banyak sehingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Adapun dzikir-dzikir dari selain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kadang-kadang diharamkan, kadang-kadang makruh, dan kadang-kadang didalamnya terdapat kesyirikan yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Tidak diperkenankan bagi seorang pun membuat bagi manusia dzikir-dzikir dan do’a-do’a yang tidak disunnahkan, serta menjadikan dzikir-dzikir tersebut sebagai ibadah rutin seperti shalat lima waktu, bahkan ini termasuk agama bid’ah yang tidak diizinkan oleh Allah Azza wa Jalla. Adapun menjadikan wirid yang tidak syar’i maka ini adalah hal yang terlarang, bersamaan dengan ini dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang syar’i sudah memenuhi puncak dan akhir dari tujuan yang mulia, tidak ada seorang pun yang berpaling dari dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang syar’i menuju kepada dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang bid’ah melainkan (dialah) seorang yang jahil atau sembrono atau melampaui batas.” (Majmu’ Fatawa 22/510-511).

Beliau rahimahullah juga berkata:

Seseorang yang berpaling dari do’a yang syar’i kepada yang lainnya -walaupun itu adalah hizb-hizb- (wirid-wirid) sebagian masyayikh (para syaikh)- maka yang paling bagus baginya adalah hendaknya tidak meluputkan bagi dirinya do’a yang lebih afdhal dan yang lebih sempurna, yaitu do’a-do’a Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena dia yang lebih afdhal dan lebih sempurna dari do’a-do’a yang lainnya dengan kesepakatan kaum Muslimin, meskipun do’a-do’a yang lain tersebut diucapkan oleh sebagian masyayikh, apalagi jika do’a-do’a tersebut di dalamnya terdapat kesalahan atau dosa atau yang lainnya? Diantara orang-orang yang paling tercela adalah orang yang menjadikan hizb (wirid) yang tidak ma’tsur (dinukil) dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam -walaupun itu adalah hizb-hizb sebagian masyayikh- dan meninggalkan hizb-hizb Nabawiyyah yang diucapkan oleh Penghulu Bani Adam, Imam para makhluk, dan hujjah Allah atas para hamba-Nya.” (Majmu’ Fatawa 22/525).

Badal (Pengganti) Kitab Ini

Setelah melihat banyaknya hal-hal yang bid’ah dalam kitab al-Ma’tsurat ini, kami memandang bahwa kitab ini tidak layak dijadikan pegangan di dalam wirid-wirid keseharian seorang Muslim.

Kami menganjurkan agar saudara-saudaraku kaum Muslimin memilih kitab-kitab dzikir lainnya yang mengacu kepada do’a dan dzikir yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantara kitab-kitab yang kami anjurkan untuk dipakai adalah:

  1. aI-Adzkar oleh aI-Imam an-Nawawi bersama penjelasan derajat haditsnya dalam kitab Shahih wa Dha’if aI-Adzkar oleh Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali.
  2. al-Kalimu Thayyib oleh Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah dengan takhrij Syaikh al-Albani.
  3. Tuhfatul-Akhyar oleh Syaikh Abdul-Aziz bin Baz.
  4. Shahih Kalimu Thayyib oleh Syaikh al-Albani.
  5. Hishnul-Muslim oleh Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani (telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia).

Sumber: Artikel ini disalin dari Majalah al-Furqon, edisi 06 tahun VI Rabi’ul Awwal 1428H (Februari 2007) (ahlussunnah.info)

Posted on Februari 6, 2012, in Kitab and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. 87 Komentar.

  1. Trimakasih atas postingan ustadz .saya yang awam terhadap ilmu agama banyak mendapat pencerahan dari blog ini, kalau ustadz berkenan ijinkan saya menuliskan pendapat saya : Bukankan Allah telah menyuruh kita untuk mengingatNya dipagi hari dan sore hari bahkan setiap saat. adapun cara kita mengingat Allah tentunya dengan cara dan bahasa kita masing-masing yang terpenting adalah kekhusyuan kita ketika kita mengabdi atau berdoa dihadapan Allah swt , sedangkan inti dari wirid menurut saya adalah sebuah media (kata,kalimat atau sikap )untuk mengingat bahkan mendekatkan diri seorang hamba terhadap Allah yang dilakukan secara rutin dan hal ini tidak diwajibkan oleh Allah. Maka saya berpendapat bahwa memuat permasalahan wirid sebagai perbuatan bid”ah atau bukan dalam postingan ini ,akan menimbulkan permasalahn baru diantara kita sesama muslim, Afwan ya Ustadz ,Jazakumullah khoiron Jaza’

  2. sungguh suci orang ini yang slalu menghukumi…sesuatu yang tidak sependapat..atau tdk dipakai..oleh kelompoknya adalah sesuatu yang bid,ah……slalu mencari kesalahan2 saudara muslimnya…seolah2….kaum muslimin yg tidak sependapat….adalah musuhnya…tp tdk pernah memikirkan bgmn nasib kaum muslimin yang benar2 jauh dari nilai2 islam…….slalu menukil perkataan ulama2…yang benar2 mengikuti sunah dan alquran untuk menyerang saudara2nya..

  3. Assalamu’alaikum warohmatullah,
    Dalam pelaksanaan ibadah ada dua syarat mutlak yang harus ada :
    1. Diniatkan karena ALLAH SWT
    2. Ittiba’ sunnah (shohihah) Rasulullah SAW.
    dan tidak dibutuhkan sama sekali logika/kata “menurut saya”, karena hanya dengan mencukupkan yang shohih dari Rasulullah saw saja sudah lebih dari cukup.
    Yang baik dan benar menurut ALLAH SWT dan Rasul_nya SAW belum bisa kita kerjakan semuanya, kenapa menyibukkan diri dengan yang dhoif dan mungkar.
    Wallahu a’lam

  4. syukron atas postingannya.
    @Yaser Arafat
    maaf saya gk stuju sama pendapat kamu, saya lebih setuju sama pendapatnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yg tertulis diatas.

  5. alhamdulillah.
    jazakumullahu khairan.

  6. kalo doa robithoh bid’ah sama aja dengan ga boleh berdoa misalnya ‘ Ya Alloh tolong lembutkan hati orangtua saya..agar mereka mudah menerima apa yg saya utarakan’
    atau intinya gak boleh berdoa dengan bahasa sendiri ya?

    • Pertanyaan yang menarik…
      Akhi, pada dasarnya berdoa kapanpun boleh, karena do’a adalah inti dari ibadah. Minimal 17 kali kita berdoa kepada Allah sehari-semalam ketika kita shalat. Namun, antum perlu memahami, bahwa ibadah itu bersifat Tauqifiyah (sesuai dengan syara’), seperti halnya do’a. Artinya, harus ada dalil yang shahih. Namun, do’a pun terbagi dalam 2 kriteria 1) Doa’ Mutlak, 2) Do’a tidak Mutlak.
      1. Do’a mutlak, itu do’a yang tidak terikat oleh jumlah (bilangan), waktu, dan tempat. Jadi, pertanyaan antum masuk dalam kategori do’a mutlak. Kalau kita berdo’a kapan saja, dimana saja, dengan bahasa apapun, maka masuk dalam kategori do’a mutlak.
      2. Do’a Tidak Mutlak, do’a yang terikat oleh jumlah (bilangan), waktu, dan tempat. Do’a ini harus berdasarkan dalil yang shahih (hadits). Contohnya adalah al ma’tsurot. Al Ma’tsurot ini di baca khusus pada pagi hari dan petang, jadi ada pengkhususan masalah waktu, yaitu pagi dan petang. Oleh karenanya harus berdo’a/dzikir menggunakan hadits yang shahih.

      Mudah-mudahan bermanfaat

  7. Saya rasa menumpukan pendapat hanya pada al albani tidak tepat. Karena banyak ulama yang telah mengkritisi metode tahqiq al albani. Abdul hakim abdat harus lebih hati2 apalagi yg dikritisi adalah hadits bukhari. Sekalipun kritik tetap boleh tetapi hrs dengan metode yg kuat. Dan pendaoat bahwa doa harus seperti riwayat nabi juga kurang tepat karena doa bukan ibadah mahdoh–meminjam istilah salafyun–shgga kaifiyatnya tdk mengikat. Cobalah biasakan merujuk quran dulu sblm hadits sehingga tidak terkesan hadits oriented. Wallahua’lam

  8. dilarang saling membid’ahkan akhi…
    belum tentu yang dibid’ahkan lebih rendah kualitas imannya dibandingkan antum,…

    • sapa yg membid’ahkan ya akhi? yg dibid’ahkan diatas adalah bacaannya

      • Saya juga meragukan keseharian admin terhindar dari bid’ah jika bid’ah diartikan semua yg tidak pernah dilakukan rasulullah. Sebab rasulullah tak pernah naik mobil, tak pernah naik pesawat, tak pernah naik motor. Beliau cuma naik onta dan jalan kaki. Maka akan sempit sekali dunia ini. Apalagi internet yg isinya seringkali tak seperti yang kita harapkan. Jadi internet juga bid’ah ya????????

  9. aslm… Seandainya benar sdr kita salah dalam berdoa, sesama islam wajib memberitahu, namun tidak boleh membid’ah kan apalagi sesama muslim ( baca QS Arum : 31-32) orang/golongan yang merasa paling benar adalah termasuk/ dianggap musyrik oleh Allah SWT.

  10. Mungkin memang sudah datang gejala akhir jaman. Nabi bersabda ,” Nanti ada di antara kalian ada yang amalannya amalan syurga jarak antara dirinya sehasta saja namun ketentuan Allah mendahuluinya maka ia melekukan amalan neraka, maka masuklah ia ke dalam neraka, Sebaliknya ada orang yang amalannya amalan neraka jarak antara dia dengan neraka hanya sehasta saja, namun ketentuan Allah mendahuluinya maka ia melakukan amalan syurga maka masklah ia ke syurga”. ref ( HR. Bukhori / Muslim ), Kitab Hadits Arbain, Imam An Nawawi.
    maka dari itu hindarkan diri kita dari rasa bahwa kita paling benar dalam beragama, semua itu tergantung Allah siapa yang akan Dia pilih

    • Kalau amalan ibadahnya mau di terima harus NYUNNAH donk. buat apa melakukan ibadah yang gak ada sunnahnya/contohnya, toh percuma saja jk di kerjakan tidak mendapat pahala. Klau cinta nabi ya ikutin sunnahnya, tinggalkan perbuatan bid’ah. bid’ah itu lebih dicintai iblis dari pada ahli maksiat.

  11. Jazakallah khoir Ustadz.
    Ada baiknya jika dijabarkan mengenai tarikat shufiyyah Hashshofiyyah secara gamblang.
    Kepada ikhwan yang emosi: kalimat Anda haq, benar! tetapi Anda mengapa Anda gunakan dengan emosi?

  12. ‘afwan, sekedar berbagi.
    Waktu anai kut liqo, ustadznya/murabbi aja salah baca wirid berulang kali dan banyak yang ga ngerti artinya. Soalnya ustadznya/murabbi kuliah di STAN jurusan bea cukai. jadi, bagi ikhwan IM kita harus lebih mendahulukan akal dari pada perasaan. Biar kita bisa menerima kebenaran dari siapa saja.

  13. Assalaamu ‘alaikumkum, hhhhhhmmmm berarti kalau kita berdo’a “Ya Allah mudahkanlah kami dalam mengerjakan soal ujian Fisika ” karena do’a tersebut tidak pernah dicontohkan Nabi.

  14. do’a diatas bid’ah ga ya?

  15. Dengan mengedepankan prinsip khusnudzon, postingan di halaman ini mungkin baik juga kita kaji: http://www.ilma95.net/al-matsurat_dhaif.htm

  16. kayanya yang menulis ini bukanlah ustad…ustad ga beginilah ngomongnya…malu saya…membaca tulisan ini…sok benar banget yah anda

  17. hanya Alloh yang tau kebenarannya

  18. Saya sudah membandingkan beberapa dzikir ma’tsurat ini dengan dzikir pagi petang dari web atau buku kalangan salafy, seperti rumaysho.com dan kitab doa (saya lupa pengarangnya). Dikecualikan dzikir dari hadits nabi di luar bacaan ayat kursi dan 4 surat akhir al qur’an, serta hadits tentang dzikir yang di baca 100x. ada 19 bacaan dalam ma’tsurat. yang persis sama antara ma’tsurat dengan kalangan salafy ada 5 (4 dibaca 3 kali, dan shalawat dibaca 10 kali). yang sama lafazh tapi beda jumlah ada 4 (ma’tsurat dibaca 3 x sedang kalangan salafi membaca 1 x). Yang lafazh sama ada 1 (ma’tsurat dibaca terpisah 2 dzikir dan 3 x, sedang kalangan salafi membaca gabungan 2 dzikir menjadi satu dan dibaca 1x). yang lafazh sama ada 1 (ma’tsurat dibaca terpisah 2 dzikir dan 3 x, sementara kalangan salafi membaca gabungan 2 dzikir menjadi satu dan dibaca 3x). 2 dzikir ma’tsurat tidak dibaca kalangan salafi. Dzikir subhanallah 3 x dibaca dalam ma’tsurat tapi tidak dibaca kalangan salafi. 1 dzikir kifarah majelis dibaca dalam ma’tsurat tapi tidak dibaca kalangan salafi. shalawat nabiyil ummi dan doa rabithah dibaca di ma’tsurat tapi tidak di kalangan salafi. Lihat 26% dzikir sama, 21% beda jumlah, 21% beda antara digabung atau tidak serta beda jumlah, 32% tidak dibaca (ada yang karena haditsnya dhaif,ada yang bid’ah shufiyah,ada 2 yang sebenarnya shahih tetapi apakah dianjurkan dibaca waktu pagi petang tersebut). Saya memandang, tidak semua dzikir dalam ma’tsurat itu bertentangan dengan sunnah. ada baiknya, tolong ulama yang paham hadits membuat “Shahih al-ma’tsurat” sehingga didapat mana yang bisa diamalkan, mana yang bisa diperbaiki, mana yang harus dibuang. Kitab Ihya Ulumuddin Karya Imam Al-Ghazali saja yang banyak dikecam karena menggunakan hadits2 lemah saja sudah ditahqiq ulama, sedangkan ma’tsurat ini kecil, sehingga lebih mudah mentahqiqnya. Selain itu berbicara tentang artikel di atas, dzikir pertama itu tidak shahih (Ashbahnaa wa asbaha al-mulku lillahi …), tetapi ada di hadits lain yang shahih, awalnya mirip tetapi akhirnya panjang yang saya indikasikan termasuk dzikir yang digabungkan. kemudian dalam artikel, hadits ke dua Allahumma ma ashbaha bii minni’mati …. yang dhaif itu juga menjadi wirid kalangan salafi, jadi kelihatan tidak konsisten menggunakan dzikir yang shahih. ataukah itu ada perbedaan pendapat dalam menilai keshahihan haditsnya? Begitu komentar saya. Saya juga pengamal dzikir pagi dan petang ini dan saya memperbaiki dzikir mana dari ma’tsurat yang bisa dipakai atau tidak. Melihat perbedaan yang sangat marak menyikapi hadits2 dzikir ini,apakah kita harus menunda pengamalan semua hadits yang diriwayatkan ashhabus sunan dan amalkan yang pasti dulu dari Bukhari Muslim?

  19. Assalamualaikum…janganlah saling membidahkan..karena benar mrnurut kita belum tentu benar menurut Allah..Allahu taala a’lam

  20. Setau saya doa saja boleh dlm berbagai bahasa… asalkan ia meminta kebaikan..
    dan doa2 dlm Al Ma’tsurat ini isinya semua meminta kebaikan..
    Apakah kalau saya berdoa dlm bahasa saya itu bid’ah..?

    Anda membuat orang2 takut berdoa bahkan berdakwah kalau begini lho…
    Kasihan agama Allah di tangan orang2 seperti anda.
    Tulisan anda ini lebih berbahaya daripada orang2 yg mengamalkan Al Ma’tsurat itu sendiri.
    Istighfarlah..

  21. amalkan yang sahih dan yang sreg dihati tanpa tendensius membid’ahkan amalan orang lain, Rosulullah selalu menghargai amalan yang dibuat para sahabatnya walaupun tidak berasal dari diri Beliau, marilah saling menghargai seperti Rosulullah,

    • benar…sepakat dengan ndeso, kajian yang terlalu gampang membiadahkan saudara seiman itu membuat kita jadi merasa takut dan serba salah…doakan tergantung keperluan yang meminta…apa iya saya lagi butuh lulus ujian ga boleh berdoa “Ya Allah bantu hamba agar lulus ujian”, karena doa itu tidak ada dalam riwayat hadist Nabi SAW.
      tolonglah saudara seiman, kita jangan terpecah belah dengan kajian yang bukan ajaran pokok dalam agama kita. Umat kita sudah banyak bermasalah jangan lagi kita terpecah belah dengan saling membid’ahkan satu sama lain.

  22. Yg bid’ah itu yang gak doa ustadz (???), yg do’a kok dibid’an-bid’ahin, plizzz deh, aya-aya wae…good by deh u ini blog, cuma ngotorin hati dengan menganggap diri yg super benar yg lain salah …

  23. Mudji ning ngarsaning Gusti

    Hoalah….lha wong do’a pake bahasa jawa aja boleh kok. Minta kebutuhan pribadi seperti kekurangan garam dapur sama Allah seperti para sahabat aja boleh. kok malah ribut membid’ahkan orang sih..Yg heran lagi, sudah jelas yg dianggap bid’ah dari al ma’tsurat itu cuma sebagian, kenapa yg ditolak jadi semuanya (shg tdk layak diamalkan) apa karena produk orang lain, bukan produk rumahtangga sendiri? (Anjuran yg aneh!!!). Mas mas…., jadi orang kok yg ada di kepalanya masalah bid’ah melulu. Capek dehhhh…!!!

  24. dari tulisan diatas tdk menyebutkan bhw pelakunya bid’ah, tdk serta merta bila ada muslim yg beramal amalan bid’ah lalu kita memtabdi’nya. yg mjd penekanan adalah hendaknya kita berdoa yg benar benar dari Nabi, ingatlah Nabi telah melarang kita berdusta atas nama Nabi, nah hadist yg dinyatakan dlaif oleh para ulama hadist wajib kita amalkan krn mrpkan wujud dari perintah Allah dari ayat fas-alu ahla dzikra inkuntum tlaa a’alamun, jd beragama bukan krn baik atau tdknya oleh perasaan tp dilihat landasan syar’inya hrs ada ilmunya. yg diingatkan adalah jgn sampi kita menyandarkan suatu amalan kpd Nabi pdhl ini bukan dari Nabi, nah hal ini bisa masuk ke dlm berdusta atas nama Nabi. tdh urusan dunia aja kita butuh ilmunya, knp trhdp agama kita menggunakan perasaan. Adapun hadist Bukhori tdk luput dari kritikan, krn telah ada para ulama sebelum Al Albani yg tlh lebih dulu mengkritik hadits hadist di dlm kitab Imam Bukhari. Yg terpenting kritikan itu ilmiah dan mengandung kebenaran kita terima meski itu menyelisihi apa yg dulu kita yakini.

  25. adminnya guring

  26. jazakallahu khoiron for remaining … cuma yang saya tahu, bid’ah itu jelek jika dia dikaitkan dalam hal ibadah makhdoh..sama sekali tidak boleh menambah atau mengurangi ..apalagi mengada-ada. Harus persis sama spt yg dilakukan Rasulullah melalui tuntunan Allah. Sedangkan dalam hal mu’amalat..Insya Allah..Allah Maha Tahu tekad, niat yang mengamalkan..
    audzubillahi minassyaithoonirrojiiim …

  27. Mungkin lebih baik kita bertanya kepada Sumber: Artikel ini disalin dari Majalah al-Furqon, edisi 06 tahun VI Rabi’ul Awwal 1428H (Februari 2007) (ahlussunnah.info)

  28. sebelumnya saya mohon ampun kpd Allah swt,Artikel diatas membuat hati saya tergelitik, soalnya dengan artikel tersebut tidak sadar sudah menimbulkan polemik yang ber kepanjangan dan tidak ada ujung, dan menurut saya inilah yang benar benar bid’ah “membuat umat menjadi gelisah dan perpecahan”, cobalah bernasihat dengan Al haq dan dgn kesabaran, Bukan sebaliknya menimbulkan perpecahan, dan alangkah naifnya kalo kita mengata ngatai orang yang sudah wafat dan menurut saya Hasan Al bana seorang yang sholeh dan banyak buku buku karyanya yg di perlukan oleh kaum muslimin di seluru dunia. Bagaimana dengan Ust sendiri???

  29. Assalamualaikum, wr wb. Langsung saja, nomor 2 diatas merupakan salah satu wirid yang bid’ah, sedangkan Salah satu pengganti kitab yang disarankan ADMIN adalah HISNUL MUSLIM. Setelah saya bandingkan wirid no 2 itu juga ada di dalam HISNUL MUSLIM. Apakah ini berarti Kitab yang mengandung Bid’ah itu bisa diganti dengan Kitab yang mengandung Bid’ah??????????? Apakah admin sudah cek didalam wirid Hasan al banna Syaikh dan Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani ada unsur bid’ah, melalui penulusuran lain(pendapat ulama lain). Maafkan saya yang terbatas pengetahuan tentang bid’ah….untuk itu saya belajar.

  30. KERJAKANLAH APA YANG ANDA YAKINI,,,,, SMATA ITU HANYA KARNA ALLAH,,,DAN TINGGALKANLAH KERAGUAN,,,,(was-was) “Tetepana hak kang bener tetep Mulya, apa maning iki Zaman bangete rupa”

  31. oalah-alah.. wong masalah do’a aja di permasalahkan..ada haditsnya apa enggak.., sekalian aja mas cari semua haditsnya tentang masalah kenegaraan seperti pemilu, rapat kenegaraan, sidang paripurna, kunjungan kenegaraan, dan lain-lain..terus masalah metode dan teknis pendidikan yang ideal atau intinya cari aja semua aspek kehidupan ini secara menyeluruh apa ada haditsnya apa engga..kenapa sih engga mau menerima ijtihad ulama..ulama kan pewaris Nabi..terus ilmu jarh dan ta’dilkan juga hasil ijtihad ulama..apa sahabat pernah juga menohok hidung orang dengan mengatakan ini dhaif mungkar..ga usah dengerin haditsnya..walaupun itu nasehat baik..padalah dalam Al-Qur’an ada perintah “watawaashau bil haqqi/ saling menasehati dalam kebenaran dan dengan kesabaran”kl gitu manhaj atau pola pikir aliran anda juga patut dikritisi karena begitu vugarnya memurnikan segala perkara harus shahih..jadi nasehat2 ulama..ijtihad ulama (pesan-pesan Allah) melalui ilmu hikmah dan nasehat ulama nda anda pakei kecuali yg bermarga alqahtani, albaz, alfauzan, alutsaimin saja, kenapa sih ndak mau menrima nasehat dari marga lainnya assegaf, alattas, aljufri, alqaradhawi, al-asy’ari, alghazali, ar-ruumi, aljaelani, asehingga seakan-akan stempel kebenaran hanya dipegang kelompok anda..cobalah mikir lebih dalam ide faham salafi itu sudah paten belum??sudah lengkap belum paradigmanya yang mencakup semua lini kehidupan ini..atau faham anda ini hanya berupa paket2 an kecil sekali pake lalu buang dan jumlahnya terbatas..hanya misalnya berisi..serangan kepada ilmu tashawuf, ilmu kalam, tahlil, zikir bersama, doa pake hizib, baca ratib, maulid, coba kira2 ada engga kapsul lainnya misalnya kapsul paket masalah kenegaraan dari a-z dalam bernegara semua pake hadits shahih, terus paket perdagangan, bisnis, pertanian, pendidikan, organisasi, manajemen haji, zakat, infaq, dari a-z semuanya pake faham salafi..tanpa melakukan bid’ah atau man sanna sunnatan hasanatan sedikitpun..tapi nyatanya malah kelompok salafi pada jualan minyak wangi, habbatus saudah di emperan mesjid, menatap saudara seagama dengan tatap curiga dan asem.., membisniskan ruqiyah, bekam, berlomba-lomba mengejar gelontoran real dari raja-raja arab.. mencari masjid2 yang mewah dan mengabaikan masjid kampung, menjelekkan nama ulama lain dan mmerintahkan jama’ah agar tidak mengambil kebenaran dari ulama non sealiran, mestinya dalam menyikapi perbedaan pola pikir adat keislaman mbok ya pake standar husnudzan saja..toh ada anjuran hadits nabi agar memuliakan ulama..memuliakan ahli ilmu..ambil hikmah kebenaran dari ahlinya, jadinya kalo pake metode kelompok anda kesannya ruepot bin ruibet bener hidup ya..sebab utk adat istiada yang baik-baik harus dicari lisensi pembenarannya.berupa teks .asli padahal dengan penafsiran makna dan perluasan pemahaman juga bisa..asal tidak bertentangan dengan Al-QUr’an dan Hadits lanjutkan..Agama ini sudah sempurna..tapi alangkah indahnya agama yang penuh keaneka ragaman tampilan indah ini tidak dikotori dengan kedengkian di hati kesempitan pemahaman, kedangkalan metode “pemurnian”tapi utk menggunakan metode purifikasi pemurnian juga sebenarnya masih dalam ranah ijtihad..sebab terlalu mematuhi metode ini juga berbahaya bisa-bisa orang orang ga lagi berdo’a sebab khawatir do’anya bukan murni teks hadit, orang ga lagi kumpul-kumpul antar tetangga sebab khawatir jatuh kepada bid’ah..akhirnya orang Islam mendiri di rumah masing2 dan malah efektif barat meracuni keluarga dengan sinetron..yg gini ini mestinya pake metode otak objektif bukan memake otak pemurnian lagi..kita butuh kumpulan2 zikir agar umat ini terlihat punya taring di mata musuh2 Islam.. gimana sih mas admin..!

  32. Assalamu’alaikum.

    Di tempat seperti ini, semua orang bebas perpendapat.
    inilah yang menjadi tolak ukur kadar keilmuan seseorang.

    Masalah bid’ah bukan masalah yang sepele saudaraku, bahkan jelas ancamannya neraka.
    Maka apakah kita yang masih berilmu setetes air dilautan dengan serta merta menganggap artikel ini buruk ???

    Kalau toh memang sudah jelas sumbernya (al-qur’an dan hadist shohih yang tentunya dipahami oleh para shabatnya kemudian para penerusnya) apakah masih kita paksakan menyangkal dengan AKAL kita? dengan HAWA NAFSU kita ?

    sungguh sangat menggelikan orang-orang yang sudah tau hadist shohih tapi malah di pelintir-pelintir agar sesuai dengan akal ataupun jaman..

    sedikit saran dari saya, sebelum ber-koment ria tolong antum pelajari lebih dalam lagi tentang bid’ah. Pelajarilah dengan bahasa keimanan, jangan jadi pemuja akal, karena akal kita terlalu lemah saudaraku..

    • Salah satu bid’ah adalah taqlid dengan kelompoknya sendiri shg menganggap orang lain/ kelompok lain adalah ahli neraka. Hebat sekali kelompok antum hanya sibuk membid’ahkan kelompok lain. saya orang awam drpd bid’ah apakah saya nggak usah ibadah saja ya? ikut NU bid’ah, ikut Muhammadiyah bid’ah, ikut Persis bid’ah, ikut jamiatul wasilah bid’ah ikut salafi indonesia? ma’af saya tdiak bisa membid’ahkan orang lain mengenggap kafir islam lain. kalau saya besok masuk neraka Demi Allah saya akan menggugat ustadz karena dah baca artikel ini jadi takut berdo’a.

  33. pengertian bid’ah belum ada kesepakatan, msing2 ulma berbd pndapt…

  34. Adakah yg bisa memerincikan doa pagi petang yg shohih? Contoh saja ttg shalawat 10 x (baik ibrahimiyah atau yg ringkas),di web teman2 salafy ada perbedaan,ada yg menyatakan boleh dibaca, ada yg tidak.sedangkan dlm ma’tsurat itu dibaca.manakah yg tepat?

  35. manusia tak ada yg sempurna yg penting niat kita hanya Allah taala masalh bidah atau tidak cuma Allah yg bisa menilai toh rasullulah juga asalnya dari Allah jadi serahkan semua padanya dan lakukan yg terbaik but Allah taala semata

  36. iya semua keliatannya serba mengaku paling shahih…palig benar..padahal standar hukum syar’i itu hanya lima: yaitu: wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. jadi jangan nambah lagi menjadi enam dengan “jargon bid’ah” nanti kalo anda menjadikan ini seakan2 diatas hukum syar’i yang lima wah bahaya…kalo untuk saat ini malah harusnya yang lagi nyetel dengan akhir zaman adalah “jargon fitnah” karena itu lebih sering disebut dihadits dari pada kata bid’ah yang masih multi tafsir…bisa jadi hasanah dan dhalalah.. jadi gini aja sekarang suatu amalan baru itu bertentangan atau tidak dengan anjuran Al-Qur’an dan As-Sunnah..kalo sejalan yah biarkan..jangan timbulkan perpecahan dan kerancuan terhadap ijtihad jumhar ulama selain ulama saudi “favorit” anda.. tetap saja kajian jarh wa ta’dil dalam ilmu hadits juga ijtihad akal ulama…jadi beribadahlah memakai ruh bukan dengan emosi”nafsu” seakan2 ibadah kita paling benar dengan kata2 sugestif karya2 ulama “saudi” shahih shahih wa kullu bid’atan dhalalah..”kenapa tdak sampeyan kritisi manhaj salafi (pola fikir) itu?pemurnian sih pemurniah..tapi kan pemunculan salafi wahabi di tahun 1920 dan diawali dengan pemberontakan bani saud kepada khilafah utsmaniyah yang nota bene pemegang amanah kepemimpinan Islam saat itu yg kekuasaannya luas dari mesir, syam, hijaz dan daratan jazirah arab lainnya. nah ditahun2 belakangan faham atau manhaj itu tidak ada di dataran Makkah bukti2nya banyak ruwaq / ribath2 majlis pengajian sufi dan karya ulama sufi sepanjang abad di tanah suci, tapi sekarang bisa dikatakan khazanah karya ulama ini dihapuskan dari tanah suci..”masya Allah’fitnah itu kini mengarah ke tanah air kita..

    • Sudah sepantasnya… semua bentuk Bid’ah,kurofat termasuk didalamnya tareqot2 sufi dihilangkan dari bumi Alloh ini.. karena semua amalannya adalah bid’ah… sesat dan menyesatkan… membodohi ummat… menjauhkan ummat dari tuntunan yang sahih… ini adalah tanda kejayaan Ahlussunnah… Alloh akan menenggelamkan semua bentuk kesesatan.. dan akan memberikan cahaya dengan dikembalikannya cahaya sunnah. Para pelaku bid’ah pasti akan mersa gerah seiring dengan bersinarnya cahaya Islam.

  37. Subkhanallah,yg tlah memberkati kita smua dg keislaman dan ukuwah islamiah yg kuat.berbeda pandangan tdk menyurutkan kita tuk menggali lebih dlm keislaman kita,akan ttp tetap berpegang teguh qur’an dan hadhits.insyallah Allah Swt akan menuntun keislaman kita,amin!

  38. mengapa orang mudah membid’ahkan orang lain….? dan bid’ahnya dia sendiri tidak di perhatikan. memang mudah melihat punggung orang lain daripada punggung sendiri. yang terpenting marilah kita berlomba-lomba mencari surganya allah dengan cara dan pengertian kita dalam beribadah. adakah di antara kaum muslim yang berani berkata “kelompok ku lah yang pasti akan masuk surga, yang lain akan masuk neraka” karena semakin kita jauh dari jaman nabi tentunya penafsiran kita akan sebuah surat ataupun hadist tentu akan semakin berbeda. mungkin kita bisa belajar sedikit dari mahzab (hambali, imam syafi’i dan lainnya) apakah mereka semua banyak sependapatnya akan pemahaman / penafsiran….? akan tetapi mereka saling menghargai satu dengan lainnya.

  39. ‎4 kailmat dzikir hal yg antum katakan bid’ah ini padahal ditulis juga dan diterbitkan oleh bbrp “Maktab Dakwah” di Arab Saudi.
    Arab Saudi adalah negara yang paling sensitif terhadap hal2 yg seperti ini. seandainya ada penyimpangan dan adzkar ini termasuk dhoif, maka sudah dipastikan cetakan buku atau selebaran tersebut sudah dilarang.
    dendam antum terhadap gerakan Ihwanul Muslimin seperti dendamnya iblis terhadap orang beriman. yang pasti orang beriman tidak pernah menyimpan dendam, sedangkan dendam iblis hingga akhir zaman.
    jadi antum termasuk golongan yang mana?
    mukminin = tidak pendendam
    iblis = pendendam

    • bisa sebutkan maktabah mana yg menerbitkan kitab yg berisi doa2 di atas? berikan data yg ilmiah… jangan hanya bisa memberi informasi hoaks.. anda sendiri golongan pendendam bukan ya ??? kalu bukan pendendam kok sewot, sampai menjuluki si penulis golongan iblis yg pendendam ???? aneh …??? :D

      • duch…kok namanya provokatif banget ya…Hasan Al Banna sesat…diakherat nanti berani tidak saudara bertemu langsung dengan Hasan Al Bana dan mempertanggungjawabkan tudingan saudara terhadap dirinya (Hasan Al Bana), dihadapan ALLAH. hanya Allah yang paling tahu siapa yang sesat dan tidak sesat. merasa diri paling benar, lebih tinggi derajatnya layaknya iblis yang merasa lebih tinggi dari manusia. Seorang muslim yang kerakhlaq mulia tidak sepatutnya menuding muslim lainnya sesat hanya karena adanya perbedaan pandangan. Semoga Allah merahmati saudara-saudara kita sesama muslim yang telah lebih dulu wafat (sepertihalnya Hasan Al Banna), dan mengampuni dosa-dosanya, serta melindungi nama mereka dari fitnah yang keji.

  40. Bid’ah tu apa’an sih bro…? Kagak ngerti deh nyonge brooo

  41. Jauh sebelum Al Ma’tsurat, sudah ada kitab-kitab sejenis yang di susun para ulama; seperti Al Adzkar karya Imam An Nawawi dan Kalimatuth Thayyibah karya Imam Ibnu Taimiyah.

    Kedua kitab inilah yang menjadi rujukan utama Al Ustadz Hasan Al Banna dalam menyusun Al Ma’tsurat sebagaimana dikatakan oleh Al ‘Allamah Asy Syaikh Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah Ta’ala.
    Oleh karenanya, menjadi aneh ketika Al Ma’tsurat dicela karena adanya riwayat yang dhaif, namun sumber pengambilannya tidak dicela. Kami pun tidak ingin ada manusia yang lancang mencela Al Adzkar dan Kalimatuth Thayyibah, itu bukan keinginan kita bersama,

    ini hanya untuk menunjukkan bahwa kedengkianlah yang membuat mereka bersikap tidak adil terhadap Al Ustadz Hasan Al Banna dan Al Ma’tsurat. Jika mereka mau adil, sadar, jujur, mereka pun tidak akan temukan kitab-kitab kumpulan doa yang disusun ulama masa lalu yang tanpa hadits-hadits dhaif (bahkan kitab tafsir, nasihat, fiqih dan kumpulan hadits pun memuat riwayat yang dhaif). Kritik dan nasihat tetaplah ada, tetapi demi ilmu, bukan untuk menjatuhkan kehormatan penulisnya dan memancing manusia untuk membencinya, serta membuang jauh karya-karyanya. Amat berbeda dengan pihak yang selalu mengkritik Al Ustadz Hasan Al Banna, dan apa-apa yang berasal darinya dan tentang dirinya. Allahul Musta’an!

    • Bisa anda jelaskan dengan data ilmiah… klu Hasan Al Banna mengambil dari kitab Al Adzkar karya Imam An Nawawi dan Kalimatuth Thayyibah karya Imam Ibnu Taimiyah?
      Kalau anda tau bahwa kitab Adzkar karya Imam An Nawawi dan Kalimatuth Thayyibah karya Imam Ibnu Taimiyah sumber dr Al Ma’tsurot kenapa anda tidak mengamalkan saja doa2 dr kitab2 itu…tapi anda malah lebih mengutamakan Al Ma’tsurot ????

  42. Lebih enak…tenang…tentrem ngikuti sunnah… ibadah yg udah ada contonye aje… belajar dr yg dr sumber yg aslinye. Apa yg dibawa Rosululloh itu sudah sempurna kok…gak perlu ditambah n dikurangi lagi… Kenapa kita membi’dahkan …??? y karena ada penyimpangan… kite2 ini mengingatkan…biar pade kagak tersesat ente2 semue. Mau diterime silahkan…kagak diterima y itu hak ente,toh emang begitu sifat ahlul bida’.. susah klu diajak balik ke sunnah :D

    Buat saudaraku yg mau selamat dunia akherat… simpel banget kok… udah kagak usah baca2 al Ma’tsurot lagi… sia2 ntar… mendingan buat baca al qur’an… shohih bukhori…shohih muslim.. disana banyak kita temui doa2 yg mustajab kok…

    Yang masih awam… yuk belajar mengenal manhaj salaf… belajar dr sumber yg benar2 shohih…

    • yang terhormat sudara Hasan Al Bana Sesat…sebenarnya saudara ini ingin mendakwahkan kebenaran ajaran islam atau apa? menggunakan nama yang sangat tidak sopan dan provokatif, saudara pernah baca riwayat hidup Hasan Al Banna tidak? bagaimana besarnya perjuangan beliau semasa hidupnya untuk membela negara dan agamanya, beliau juga sangat mendukung kemerdekaan negara kita dulu, menurut saudara, apa saudara sudah berbuat amal yang lebih baik dari semua perjuangan almarhum yang meninggal ditembak karena memegang teguh perjuangannya melawan kekuasaan kolonial? kalau ingin mengkritik seseorang, kritiklah dengan cara yang santun layaknya seorang muslim yang berakhlak, adanya perbedaan tidak lantas membuat kita bisa menghakimi seseorang sebagai seorang sesat…atau memang saudara senang ya melihat umat islam terpecah dengan pernyataan-pernyataan konprontatif dan tidak produktif untuk kemajuan umat islam?

  43. hmmm
    kita smua kan sudah tahu bahwa nanti d hari akhir semua mahluk hidup akan d kumpulkan n dari berbagai macam agama ato kepercayaan,,.dan ingat bahwa aliran agama ISLAM itu tidak hanya 1

  44. hmmm
    kita smua kan sudah tahu bahwa nanti d hari akhir semua mahluk hidup akan d kumpulkan n dari berbagai macam agama ato kepercayaan,,.dan ingat bahwa aliran agama ISLAM itu tidak hanya 1, namun 1 tujuan

  45. Ada baiknya dikumpulkan dulu mana hadits2 shahih dan hasan yang bisa dijadikan pegangan untuk dzikir pagi dan petang. Rata2, kitab salaf terdahulu dan mutakhirin belakangan mengeluarkan hadits2 yang sama.
    Kemudian yang biasa terjadi, kitab2 yang membahas nash2 pokok agama dari zaman ke zaman pasti memuat dalil2 yang sama. Lain kalau yang dibahas masalah kontemporer suatu zaman. Itu pasti akan berbeda2. Tidak mungkin kita melakukan “Pelarangan Intelektual” dengan mengatakan “Jangan” karang lagi kitab tafsir Al-Qur’an, Kitab Tash-hih Hadits, Kitab Ushulut Tauhid dan pokoko2 lainnya karena ulama2 salaf sudah banyak yang memuat dalil2 tersebut, nanti malah terjadi “pengulangan dalil2” yang tidak akan ada kesudahannya. Nyatanya, tetap ada ulama2 yang membuat kitab baru tentang tema2 tersebut di abad 15 Hijriah ini. Artinya masih ada kesempatan luas menulis tema2 tersebut dalam berbagai bentuk karya meskipun dalil2nya sama, itu-itu juga. Kalau kita menutup hal ini, maka akan muncul kejumudan baru yang menjadi ciri runtuhnya pamor Islam di abad 13 dan 14 Hijriah lalu.

  46. assalamualaikum
    yuk saudara2 sesama muslim, kita wajib mencari tahu kebenaran. Kebiasaan sering dianggap benar karena kita telah terbiasa. Yuk mari sama-sama belajar. Jangan berkata siapa yang salah siapa benar karena kita masih dalam tahap mencari kebenaran. Yang jelas di Indonesia ini banyak sekali terjadi bidah2 yang tidak dicontohkan oleh rasul. sekian, semoga masing2 dari kita mengintrospeksi kembali diri masing2.

  47. Yang perlu ditinggal bukan wirid ma’tsuratnya, bukan zikir jama’ahnya, bukan mencintai ulama’ sufinya, bukan meninggalkan mutiara karya-karyanya, tapi yang perlu ditinggal dan dibuang jauh-jauh itu fikiran kotor kalian”paham merasa paling bener, paling nyunnah, paling nyohih ngerasanya…kalau mau menilai nilailah bagaimana orang lain memandang anda, dan bagaimana pengajian2 di kelompok anda,,bandingkan dengan kelompok diluar anda..misalnya majlis Rasulullah dan majlis habaib lainnya..apakah salafi banyak jama’ahnya?laksana nur lampu yg dikelilingi laron2.yang sampai diblow up ditv2 dan terbuka untuk umum, atau apakah majlisnya teduh?atau malahan ada di sana menggunjing nama ulama non sealiran..apakah dakwahnya untuk membuat orang2 berbondong2 masuk islam? atau malah sebaliknya yang sudah islam dibuat ragu dan curiga kepada ulama2 non sealiran bahkan menjauhi kitabnya, seperti istilah berikut” jangan baca karya syeikh ini dan itu” karena merupakan ahlul bid’ah..padahal alhikmatu dhalatul mu’min :hikmah kebenaran adalah barang hilangnya orang mukmin..faham salafi juga ini sebenarnya merupakan paham bid’ah, sebab ia adalah nama faham baru, bid’ah baru, munculnya aja telat…di era saudi sedang kacau2nya..akibat pergolakan politik. sedangkan di zaman Nabi SAW. saja jelas tidak ada faham model gitu..masak mentazkiah diri sendiri dan membid’ahkan orang…mensugesti diri sendiri dengan keyakinan seyakin2nya bahwa dirinya dan fahamnya sahih..yah wajar aja orang2 awam langsung merasa suci tiba2 dan merasa sebagai pemilik kebenaran tiba2..dan langsung terbujuk sifat ujub (bangga) dalam dirinya bahwa dia telah benar..dan kebenaran yang diraihnya telah finish pada guru salafinya..yang jumlahnya hanya beberapa..sampai2 ninggalin syekh hujjatul Islam Imam alghazali, sultanul auliya syeikh Abd Qadir aljaelani, bahkan asy-syahid Syeikh Hasan Al-Banna diangggap sesat..wahai pemimpin salafi indonesia tidak kah anda merasa berdosa..ketika orang2 awam yang telah berfaham nyalafi..akhirnya mereka nyalah-nyalahin ulama’ besar.. padahal yang namanya salafi ya tetep aja salafi, sebuah istilah yang sama sekali jauh dari ahlak sunni..ia mengaku dapat meneropong ahlak para sahabat melalui masa kini, dan tidak runtut mengikuti ulama2 penerus Nabi Saw. yang turun temurun..masak keilmuwan hanya terhenti kepada seorang ulama saja seperti syeikh ibnu taimiyah…dan pembacaan kitab kok hanya dibatasi ke kitab induk “sahih bukhari muslim”saja..padahal kita butuh penafsiran2 dari ulama2 terhadap Al-Qur’an dan hadits melalui kitab2nya dari yg kecil2 hingga besar..masak udah sampai di atas tangga di buang masak sudah mulai ngerti agama kitab2 fikih kuno ditinggalkan..semua mau langsung dibawa ke kitab induk..padahal anda2 bisa baca Al-Qur’an kan dulunya belajar alif ba’ ta..masak setelah mengerti baca jadi menghina metode orang dulu dalam faham agama..salafi ini jargon utamanya hanya “bid’ah” dan meragukan hadits2, akhirnya semua hadits diingkari dan orang2 akhirnya malah males baca2 kitab hadits, yang efek parahnya lagi menumbuhkan perpecahan ummat di akhir zaman ini, salah satu penghancur khilafah utsmaniyah di hejaz(baca: Saudi), paham model gini..ini membuat hati kotor, pikiran kotor, dan kata-kata kotor. tanda2 pemilik faham ini “wajahnya ngga adem, tidak sejuk, sangat ekslusif, sangat tertutup, sangat menyanjung saudi, padahal semua negara arab non saudi amat gerah lho.. sama kerajaan ini…eh anda2 enggih2 aja sama fahamnya orang saudi yang meremehkan bangsa kita..jangan mau mas2 salafi ini terus2an berada dalam posisi tangan yang dibawah…selalu menerima dari saudi…cobalah tanamkan utk berada pada tangan di atas…kalu perlu gantian balaslah jasa2 orang saudi yang telah nyekolahin pemimpin faham salafi indo..misalnya gantian orang2 salafi indo yang nyumbang orang saudi..ngasih beasiswa pemuda saudi utk kuliah di indonesia…agar faham yang ekstremnya itu melunak dan moderat seperti umumnya orang arab lainnya..terus bisa juga dengan nyumbang masjid2 di saudi..mbangun pesantren ala NU ala Muhamadiyah, ala Persis di saudi..bikin mereka yang minta2 proposal ke negara kita…bikin mereka yang nyium tangan kita…kalau perlu saking kayanya negara kita bikin TKS (tenaga kerja saudi) yang kerja di negara kita. nah kalo bisa begini baru jempol untuk bangsa indonesia.. Islam versi Indonesia menyebar ke dunia..:) wassalam salam untuk semua wajah2 yang serem melembutlah sedikit ya mas..mas anto, mas priyo, mas agus, atau mas abu ubai,dsb nya deh..

    • maaf…tolak ukur kebenaran bukan seberapa banyak pengikutnya, seberapa banyak orang mengamalkan, seberapa banyak tv menyiarkan nya..tolak ukur kebenaran adalah “Qolallahu ta’ala wa qola Rasulullalh SAW”

  48. Assalamu’alaikum, terima kasih atas artikel yang sangat bermanfaat ini. Jazaakallahu khair. Saya baru mengenal manhaj salaf yang ternyata di dalamnya tergambar lurus dan sempurnanya aqidah Islam dan jalan keselamatan dunia-akhirat. Kebetulan saya punya sebuah kitab kecil berisi dzikir dan doa itu, yang merupakan bagian dari sebuah bendel mushaf Al Qur’an yang saya beli. Saya pernah membaca tentang Hasan Al Bana dan pergerakannya di Ikhwanul Muslim yaitu sebagai pendirinya. Banyak kesesatan di dalamnya. Tentang dzikir dan doa saya pernah membaca artikel yang membahasnya bahwa sifatnya tauqifiyah jadi tidak boleh menambah atau mengurangi baik sifat maupun bilangannya sebagaimana tertera dalam Al Qur’an dan Sunnah. Ajaran Islam yang lurus adalah sesuai dengan Al Qur’an, Sunnah, dan mengikuti pemahaman salafussalih.
    Kepada Saudara Admin semoga selalu istiqamah menyebarkan kebenaran, ada hadits yang berbunyi: Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun (HR Muslim) saya kutip dari buku Tuntunan Shalat Nabi (terjemahan Indonesia) karya As Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani halaman 47.

  49. Assalam wrwb. menurut kami asy-syahid Hasan al-Banna dalam berbagai karya tulisnya seperti majmu’ah rasail hasan albanna, nazharat fi suluk wa tarbiyah, dan buku2 kecillainnya, tidak kami temukan sedikitpun kesesatan di dalamnya…ajarannya sangan lembut, toleran, damai, bahkan ide menegakkan syariat Islam begitu kental.. di dalamnya.. bahkan menurut beliau sudah semestinya negara ini ditegakkkan berdasarkan syariat Islam. jadi kalo ada yang mengatakan Imam Asy-Syahid hasan al-Banna jangan2..mereka tidak pernah membaca karyanya..lihat saja di Mesir, Presiden Mesir sekarang Ahmed Morsi beliau seorang hafiz dan juga hasil didikan ideologi Ikhwanul Muslimin..mayoritas umat Islam Mesir 60% juga berafiliasi pada ideologi ikhwan ini.so jangan gampang percaya dengan pembid’ahan atau penyesatan tokoh melalui karya tulis sebelum anda membaca karyanya terlebih dahulu. sebab hanya orang bodoh yang gampang dibodohi dengan doktrin..maka segala ajakan kebaikan dari ideologi ormas ikhwanul muslimin itu sama halnya dengan ajakan kebaikan dari ormas lainnya seperti muhammadiyah, persis, NU, yang kesemuanya punya ciri khas. dan jangan kita menuduh para da’i2 itu dengan tuduhan sesat atau ahlu bid’ah semua punya derajat di Mata Allah Azza wa Jalla.sebagaimana hadits yang berbunyi: Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun (HR Muslim)

  50. Kang Dudi Sa'adudin

    mestinya antum fahami semua pola pikir para ulama baik yang antum kagumi, atau yang antum benci bahkan yang dianggap sesat, jangan katanya dan dipahami secara parsial. pahami jalan pemikirannya, aspek-aspek yang melatarbelakanginya, sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. sebagai contoh kecil, do’a rabithah yang satu bundel dengan al ma’tsurat di kalangan pembacanya tidak pernah dikatakan ini ma’tsur dari nabi! do’a ma’tsur kita usahakan diamalkan bahkan kita utamakan, tapi bukan berarti tidak boleh berdo’a dengan do’a dengan bahasa kita! merujuk pada sirah rasulullah, kita menemukan rasulullah membacakan do’a dengan latar belakang sebab yang sesuai dengan do’a yang dimintakan kepada Allah, seperti do’a qunut najilah yang dilatarbelakangi pembunuhan para da’i muslim oleh yahudi di Bi’ru ma’unah, selama sebulan nabi membacanya, apakah sekarang harus sama bacaannya. kita harus bisa memisahkan mana-mana yang memang muqayyad dan mana yang mutlaq.

  51. ya… jelas bid’ah itu dzikir, berdo’a bersuara keras…. and mengganggu orang lain… orang berdo’a itu kebutuhan masing2 orang …. yang membaca dzikir ma’tsurah tentunya yang setuju dg isinya… kok repot toooo… naaa kalo syahadat,sholat, zakat, puasa, haji nya dah beda baruuuu bid’ahhhhh. .. gmn umat islam bersatu and kuat kalo urusannya bid’ah trus… amal kebajikan sebagai aplikasi iman d islam harus kita tingkatkan… mari kita berjuang untuk persatuan dan kekuatan islam.

  52. sesama Muslim aja udah saling membid’ahkan,,,,cik berfikir,,ibadahlah sesuai dengan tatacara yang anda yakini dengan tidak menjelek2an cara yang lain,lihat kata2nya kalau sekiranya ada yang menyimpang dari syariat islam,baru anda kasih tahu, tapi tentu dengan cara yang elegan

  53. Sayangnya kok ada iklan ma’siyatnya [ kia beat ]segala ya ?

    • kalau ada iklan tdk senonoh yang terpampang di bawah artikel, itu bukanlah dari kami. dan kami berlepas diri dari itu semua.
      mungkn terprogram dr wordpressnya. dan kami belum tau cara menghilangkannya.

  54. Sebenarnya antum semua lagi dakwah apa lagi meracuni kami semua sih yaa? waduh baru belajar do’a dah bid’ah. Mana kiprah antum semua untuk membebaskan palestina, berani berjihad dong, jangan terlalu sibuk membid’ahkan sesama muslim. Buat@ Hasan Al Bana Sesat (semoga antum memang sesat – eh ma’af) Kayaknya surga milik antum saja ya? @admin: wkwkwkwkwk alasan aja

  55. Astaghfirullahal ‘adzim….Rasulullah itu pribadinya santun, maka Islam menjadi semakin indah dalam risalahnya. Bahkan orang2 yg belum Islam atau yg memusuhi Islam secara keras dan terang2an pada masa2 awal Islam menjadi luluh hatinya dan tertunduk berserah menyatakan keislamannya. “Allah knows the language we speak”. Wallahu’alam bi showab.

  56. Jika membid’ahkan nggak boleh, mungkin yg boleh adalah belajar tentang apa itu bid’ah sehingga kita tidak mengikutinya…karena di negeri ini memang banyak yang mengamalkan suatu amalan tapi saat ditanya amalan itu ternyata dia nggak tau, dan taunya cuma ngikut2 orang tua, ngikut2 sesepuh dari dulu2 nya..ngikut2 kawannya….dstttt..Wallahu’alam….

  57. Assalamualamualaikum…saudaraku…..saya sedih melihat komen2 di atas …komen2 perpecahan hinaan,masyaallah :(.sampai2 berani menghukum seseorang kafir,sesat sgala mcm.apa yg anda pelajari? 4,1 tahun saya dimadinah fi jamiah al islamiyah 2005-2010 saya tdk pernah mendengar Ulama,mufti mengajarkan kebencian,dengki,hasat,menuduh,mengkafirkan org.kalian menuduh hasan albanna seorg yg sesat,kafir atau sgala macamnya.saya tanya apakah anda pernah brtmu dgn hasan albanna?apakah anda pernah tdur bersamanya selama 3 mlm?walaupun saya tdk bertemu dgn assyaikh bin bazz waktu di madinah dulu….tapi saya tau komentar beliau terhadap hasan albanna…beliau tdk ada menjelekk2an hasan al banna bahkan syaikh bin bazz memberi apreasiasi terhadap hasan albanna.lalu apakah anda juga mau menyalahkan syaikh bin baz yg membela hasan albanna atau syaikh qutb? Apakah anda mau menyalahkan juga beliau,syaikh bin baz mufti arab saudi.mufti madinah,rektor universitas al islamiyyah madinah.dan lain2…sungguh lucu kalau anda juga menghina beliau…buat admin nya.menurut saya anda bukanlah seorang berilmu atau penuntut ilmu melainkan seorang pendengki…

  58. assalamu’alaikum wrwb..untuk semuaanya saja mari sekarang kita introspeksi diri,bahwa seharusnya mengajarkan agama itu ya.. mbok yang teduh..yang lembut ..yang santun tanamkan persaudaraan..kepada sesama umat Islam.. mbok yah jangan memfitnah..atau membid’ahkan yang lainnya…merasa diri seakan bener padahal “salah” terus jangan membid’ahkan jutaan ahlu kiblat dong.. lihat saja para ulama mayoritas dari sejak abad 7 sampai abad 18 itu adem ayem aja…di dataran jazirah arab dari syam, yaman, hijaz,Mesir semua ahlu fikih dan ushul bebas berkembang dan berkarya, ahlu tauhid dan kalam bebas berpandangan dan menulis buku, ahlu tasawuf bebas mengarang kitab tasawuf dan menjernihkan jiwa para muridnya..dalam ruwaq-quwaq ataupun ribatj-ribath.tapi ko kenapa?? di thn 1924 sejak kekhalifahan Turki Utsmani runtuh lalu inggris masuk ke saudi, orang2 badui saud berkuasa dengan pengaruh bantuan orang barat, eh tiba-tiba esensi Islam “ilmu tasawuf dihantam karna dianggap ilmu bid’ah, zikir berjamaah dianggap bid’ah,salaman setelah shalat simbol persatuan dan persaudaraan di hantam pula, bahkan bangunan kokoh hadits pun dihantam pula dengan dalih ini hadits dhaif, padahal anggaplah kalau itu kalimat yang baik, sejalan dengan Al-Qur’an dan hadits shahih anggaplah sebagai sebuah hikmah atau nasehat kebaikan dari saudaranya, yg baik bila di amalkan sebagai fadhail a’mal,”watawaashau bil haq”ilham para auliya hasil mimpi ga didenger seakan-akan mereka ahlu zhahir yang anti bathin, menolak ilham dari auliya yg datangnya dari mimpi, padahal mimpi seringkali jadi kenyataan, simbol-simbol mimpi bila dita’wil menjadi kebenaran, buktinya kisah nabi Yusuf, di sini kita seakan digiring untuk pakai rasio semua, akhirnya ilmu itu seakan mati dan hanya ada dibuku, padahal dikatakan “Wattaqullaha wa yu’allimukumullahu”taqwalah kepada Allah dan nantinya Allah akan mengajarimu”berupa ilmu-ilmu kebijaksanaan jiwa.ini semua tidak dianggep malah yang lagi ngetrend sekarang mereka bawa slogan-slogan perpecahan dan permusuhan dengan dalih ini akidah shahihah padahal yang sahih menurut versi dia dan kelompok kecilnya..hanya menurut sebagian orang saudi dan hamba-hamba sahayanya..mereka hanya mengakui karya sebagian ulama-ulama saudi yg kaya-kaya namun bukunya hanya kutaibat (buku-buku kecil)paketan serangan ziarah kubur, tawasul, maulid dan mereka sendiri belum menelorkan kitab-kitab besar, padahal tahukah anda mayoritas penulis-penulis kitab itu mereka hidup dalam kesederhanaan, sehingga ilmunya melimpah dan berjilid-jilid kitab karyannya.bukannya hanya kutaibat dan hanya berisi cacian dan makian kemarin sore..sekan-akan bangun di siang bolong ngaku dirinya “paling sahih”dan dianya juga yang jadi penilai bagi dirinya sendiri.mimpi dari mana kayak gitu” harusnya fatwa aneh-aneh itulah yah di kaji lebih mendalam..lihat dulu di kitab-kitab induk jangan maen anggap bahwa tasawuf bid’ah dan buang saja ilmu ini..”padahal karya tasawuf dan juga pengamalnya jutaan..masak ujuk2 mereka dianggap ahlu bid’ah yang sesat..tentunya kalo mereka sesat pasti orang2 sekarang yah semuanya kebawa sesat donk, karena nenek moyangnya sesat.”ingat kalo walisongo sesat berarti seluruh agama orang indonesia sesat donk? sebab keberagamaan kita mengikuti agama nenek moyang,sementara mana perannya orang saudi saat itu, bisanya hanya mengkritik ke hasil ijtihad “pembolehan zikir jama’ah”Heran saya kenapa berani2nya menyalahkan syeikh hasan albanna yang pengikutnya jutaan di Mesir,..masak se Naif itu memandang kepada sesama muslim apalagi tokoh pembaharu dan perjuangan Isalam di Mesir.”sementara ada ga pengikut aliran salafi yang sebanding dengan ikhwanul muslimin.. paling2 baru kumpul2 20 orang dimasjid langsung ditangkepin sama askar saudi”so kapan kumpulnya kapan action perubahannya” apa bener Islam kayak begitu? teriak-teriak paling bener padahal mereka yang paling salah?sebab ngikutin faham akhir zaman tapi ngaku nyalafi padahal ulama dulu ga kayak gitu, ibnu taimiyah saja juga ga kayak gitu, beliau cinta sama syeikh abdul qodir bahkan menysarahkan kitab tasawuf.ih ih salafi masa kini ngaku ngikutin ibnu taimiyah tapi ko berbeda dgn gurunya” lantas gurunya siapa?? mossadkah, CIa-kah? bukankah yang ngebom2 sesama warga indonesia adalah orang2 saalafi garis keras,yang mencela-cela kyai-kyai dan habib-habib bermaulid adalah org salafi, udah gitu mereka merasa dirinya buenarr, sekali lagi mereka tdk mau membuka peluang diskusi ilmiah”terus berani menohok hidung para pengikut zikir jamaah,pengikut tasawuf, wirid ikhwanul muslimin, faham khilafahnya hizbu tahrir,islam politiknya muhamadiahdengan menganggap salah dan bid’ah kalau gitu”kalian sendiri yg benar dan yg menilai kalian bener, itu diri kalian sendiri gitu?mana ukurannya?jawab mereka: ya ilmu hadits lah..nah pemahaman terhadap hadits versi kalian berbeda dengan versi kami..: sejak kapan ulama2 salafi saudi mengklaim dirinya sebagai hakim atas ulama2 sedunia selain mereka?lihat coba mikir lebih dalam lagi? karya mereka tipis-tipis, terus sama pangeran2 saudi mereka takut, ga berani bersuara apalagi mengkritik janggutnya amir saudi yg klimis2 dan jubahnya yang nyeret2 ke lantai, dan hobi jalan2nya ke eropa, , terus sebagian ulama mereka nyaman dengan kekuasaan dan fasilitas kerajaan”sampai2 karena minimnya para doktor agama sampai2 untuk jadi dosen2 di kampus di madinah ngambilnya dari orang mesir yang jelas pinter2 ilmunya dan sungguh2 belajarnya serta hidupnya sederhana, padahal dalam sejarah itu yang namanya ulama2 hebat, rata-rata hidup dalam kesederhanaan.bukan kemewahan.akhirnya karena bergelimang kotoran harta dunia maka yang meluncurpun kadang celaan kepada ulama sedunia yg di luar kelompok mereka. sedangkan kelompok mereka sedikit yakni hanya syeikh wahabiahnya dan murid2setianya. yg jelas tujuannya kaum salafi menanamkan permusuhan dan fitnah..apalagi ini akhir zaman…fhati2 loh jangan hanya termakan shahih2 dan bisa ditiru dengan anak lulus sma kemarin sore bikin hadits sembarangan terus mengatakan ini hadits suahih ..lihat fitnah syiah dari iran..dah berkobar, fitnah salafi di saudi pun dah berkobar..semoga org salafi inidonesia di buat sadar…apalagi rata2 titel ustadnya baru lc2..jarang yang MA..sebab kalau udah MA atau doktor biasanya langsung sadar..setelah banyak baca buku besar dan bukan kutaibat buku2 paketan kecil,lihat saja buktinya banyak alumni madinah yang sudah MA rata-rata mereka moderat semakin dalam ilmu seseorang semakin diam dan bijaksana(laksana lautan yg dalam) tapi sebaliknya semkin dangkal ilmu seseorang semakin besar ombaknya, liat di pantai gampang diombang-ambing sama angin??begitu pun ustad abu ini abu itu terutama yang dari Pendidikan Prototype salafi cara berfikirnya ya gitu deh” OH saudiku Saudiku engkaulah …tumpahan harapanku.. isilah kantongku dan engkaulah yang memebebaskan biaya kuliahku..dan engkau pula yg membangun masjidku..oh dosen-dosenku dengan pengulangan sahih-sahih kau lafali aku..hingga aku yakin bahwa ini yang paling benar sementara ulama dulu (non saudi)berarti batil semua.. sebab tidak menyerang mereka….tidak merasa paling sahih mereka…bukan ulama kerajaan mereka…wassalam

  59. Astaghfirullahal ‘adzim….”Ya Allah ampunilah kami semuanya yang menjadi terpecah belah hanyalah karena berbeda pendapat, berbeda pandangan padahal hanya sedikit perbedaan pendapat diantara kita.
    Assalamualaikum warahmatullah…….
    Wahai saudaraku, akhi, ukhti janganlah saling bertengkar, apalagi sampai mencela kita ini bersaudara kenapa harus terpecah belah???.Ada suatu cerita tentang 5 orang buta dan seekor gajah. Mereka ingin ke kebun binatang karena ingin mengetahui bentuk gajah seperti apa, dan mereka sangat penasaran dan bergegas pergi kesana. Setelah sampai di kebun binatang dan tepat dihadapan gajah, orang buta pertama ingin memegangnya, ‘gajah itu seperti apa?’ kebetulan dia meraba perutnya, lalu dia berpendapat bahwa gajah itu luas, besar dan kasar, lalu orang buta ke 2 ingin menyentuhnya juga kebetulan yang dia sentuh adalah kakinya, lalu dia berpendapat bahwa gajah itu tinggi, kuat seperti tombak, lalu orang buta ke 3 pun penasaran dan ingin memegangnya, dia kebetulan memegang belalainya dan giginya diapun berpendapat’Oh bukan, kalain salah ternyata gajah itu lembut dan panjang juga runcing tidak kasar dan kuat seperti tombak, lalu orang buta ke 4 pun ikut penasaran dan ingin berpendapat juga, lalu dia pun menyentuh gajah itu, kebetulan yang dia sentuh dan dia pegang adalah ekornya, lalu sontak diapun tertawa: Ha Ha, kalain salah semua gajah itu tidak lebar, tidak besar, tidak halus, tidak kuat seperti tombak, tapi dia itu kecil, kurus dan rambutnya seperti dikucir. Lalu orang buta ke 5 pun semakin penasaran dan dia pun ingin ikut menyentuhnya dan mengeluarkan pendapat, lalu diapun menyentuhnya dan memegangnya, kebetulan yang dia pegang adalah kupingnya, spontan diapun tertawa terbahak-bahak. HA HA HA HA…. Gajah yang kalian bilang lebar, besar, kuat seperti tombak, lembut, runcing dan juga kurus serta panjang, itu salah semua! ternyata gajah itu tipis dan juga halus dan tidak mungkin kuat. Lalu merekapun berselih pendapat dan satu sama lain saling teguh memegang pendapatnya masing-masing dan suasana semakin memanas karena saling emosi dan tidak ada titik temu diantara mereka. Nah saudaraku semuanya sesama muslim, apakah kalian akan sama seperti mereka? hanya karena berbeda persepsi menjadi saling menyalahkan, malah saling mencela, dan berkata kasar? semua orang mempunyai pendapat masing-masing dan semuanya sama-sama ingin mencari keridhoan Allah semata-mata, jadi janganlah hanya karena masalah berbeda persepsi, pendapat saling menyalahkan dan saling melukai. Dan jika ingin memberikan informasi atau ingin memberikan nasihat , ingin mengingatkan dsb tentang agama, cobalah dengan hikmah(bijaksana) agar semua orang yang membacanya dapat menerima apa yang anda ucapkan dan dapat dimengerti, jangan sampai hanya karena salah menuangkan apa yang ingin disampaikan menjadi perpecahan diantara kita sesama saudara muslim, barangkali yang membuat blog diatas niatnya sebenarnya baik, namun cara menuangkan penulisan dan apa yang ingin disampaikannya itulah yang kurang tepat, atau barangkali penggunaan bahasanya yang memicu semua ornag menjadi seperti ini. Hendaknya semua kita bertafakkur “Jazakulullah khairan katsiran”. Wassalam…
    Wallahu a’lam …………..

  60. bismillah. sebenarnya tulisan ini hanya mau mengingatkan dalam urusan ibadah hendaknya mencontoh Rosulullah Muhammad, tapi kenapa jadi banyak yang sensi???

  61. saya pengen masuk kampus xxx ya Allah, plis perkenankan hamba-Mu ini..

    gimana dong kalau saya do’a kayak gitu dari SD smpai sesaat sblm pengumuman kelulusan tes masuk kampus tsb? RUTIN. bid’ah dong. Yaaah. bukannya Islam itu agama yg mudah ya?

    “Ya Allah yg Maha Pemilik Segala Sesuatu, berikanlah sebuah kado berupa cahaya (nur) pada tempat Alm ayahanda hamba Yaa Allah..” misal itu do’a saya untuk Alm. ayah saya setiap abis sholat tahajjud. Bid’ah juga? ga boleh? Yaa Rabb, ampunilah hamba-Mu ini
    x_x

    Lalu, di tengah kesibukan duniawi ini, entah kenapa memang waktu ba’da shubuh, dan menjelang dan ba’da maghrib saya bisa punya waktu lebih untuk bermesraan dg Rabb saya (selain yg sepertiga malam, yaa). Zhuhur dan Ashr terlalu disibukkan dg dunia, dan Isya kita sama-sama tahulah ya, Rasulullah kan nyunnah-in tidur cepat.

    Lalu, saya ngelakuin bid’ah? sedih banget :(
    Komik-komik islami karya vbi_djenggoten keren banget tuh kalo kita semua dan admin baca. :)
    eh tapi hati-hati, komik itu ga ada di zaman nabi.
    dan ada yg bilang haram bikin gambar makhluk. tapi kalo ga kayak gitu, komik yg masuk ke Indonesia yaa Naruto, Conan, dan komik ‘bebas’ lainnya.

    ayo sama-sama urusin yg nyata mengganggu aqidah generasi muda terlebih dahulu

    #saya ngomongnya ngelantur ya? afwan, bos :)

  62. Wah, kalo gitu banyak orang2 kalo do’a itu salah!!! Do’a kek gini saja, Ya Allah, selamatkan saya dalam perjalananku hari ini dari palembang ke jakarta

  63. berkaca sebelum men judge orang apakah itu bid’ah atau bukan. yang tau juga cuman allah apakah itu bid’ah nya. kalau kaya gini malah memecah belah islam. apakah anda terima jika yang anda amalkan sekarang ini adalah bid’ah ? hanya allah yg tahu, semoga ajasih ini ga bener ya

  64. hati-hatilah menghakimi seorang ulama…bisa jadi anda menjatuhkan fitnah kepada orang yang dimuliakan Allah…semoga kita dijauhkan dari hal yang demimkian…amiiin…

  65. Bid’ah itu dalam ibadah bukan yang lain. Anda yang bilang naik motor bid’ah naik mobil bid’ah berarti belum tahu arti bid’ah dan jangan berkomentar

  66. BANYAK DI INDONESIA PENGAMAL BID’AH, TERMASUK PENJUAL SALAK YG BER DOA ” YA ALLAH SEMOGA SALAK DAGANGANKU HABIS….. BERKAHILAH DAGANGANKU,…… AMIN…
    KARENA DIA DOA YG DIA PANJATKAN TIDAK PERNAH DI AJARKAN NABI,
    DIA BERDOA BERLANDASKAN HAWA NAFSU YG PINGIN LAKU DAGANGANNYA.
    wahai saudaraku…
    jgn gampang merendahkan, dan menyesatkan orang lain,
    termasuk orang yg sombong yg menganggap dirinya paling baik dari yg lain.
    sesungguhnya allah membenci orang2 yg sombong,
    iblis di usir dan di laknat itu karena kesombongannya…

Tinggalkan Balasan ke hammam Batalkan balasan