Kisah Taubat Seorang Kyai NU

“Terus terang, sampai diusia +35 tahun saya ini termasuk Kyai Ahli Bid’ah yang tentunya doyan tawassul kepada mayat atau penghuni kubur, sering juga bertabarruk dengan kubur sang wali atau Kyai. Bahkan sering dipercaya untuk memimpin ziarah Wali Songo dan juga tempat-tempat yang dianggap keramat sekaligus menjadi imam tahlilan, ngalap berkah kubur, marhabanan atau baca barzanji, diba’an, maulidan, haul dan selamatan yang sudah berbau kesyirikan”

“Kita dulu enjoy saja melakukan kesyirikan, mungkin karena belum tahu pengertian tauhid yang sebenarnya” (Kyai Afrokhi dalam Buku Putih Kyai NU hal. 90)

“Kita biasa melakukan ziarah ngalap berkah sekaligus kirim pahala bacaan kepada penghuni kubur/mayit. Sebenarnya, hal tersebut atas dasar kebodohan kita. Bagaimana tidak, contohnya adalah saya sendiri di kala masih berumur 12 tahun sudah mulai melakukan ziarah ngalap berkah dan kirim pahala bacaan, dan waktu itu saya belum tahu ilmu sama sekali, yang ada hanya taklid buta. Saat itu saya hanya melihat banyak orang yang melakukan, dan bahkan banyak juga kyai yang mengamalkannya. Hingga saya menduga dan beranggapan bahwa hal itu adalah suatu kebenaran.” (Kyai Afrokhi dalam Buku Putih Kyai NU hal. 210)

Beliau adalah Kyai Afrokhi Abdul Ghoni, pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren “Rahmatullah”. Nama beliau tidak hanya dibicarakan oleh teman-teman dari Kediri saja, namun juga banyak diperbincangkan oleh teman-teman pengajian di Surabaya, Gresik, Malang dan Ponorogo.

Keberanian beliau dalam menantang arus budaya para kyai yang tidak sejalan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih yang telah berurat berakar dalam lingkungan pesantrennya, sikap penentangan beliau terhadap arus kyai itu bukan  berlandaskan apriori belaka, bukan pula didasari oleh rasa kebencian kepada suatu golongan, emosi atau dendam, namun merupakan Kehendak, Hidayah dan Taufiq dari Allah ta’ala.

Kyai Afrokhi hanya sekedar menyampaikan yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mengatakan yang haq adalah haq dan yang batil adalah batil. namun, usaha beliau itu dianggap sebagai sebuah makar terhadap ajaran Nahdhatul Ulama (NU), sehingga beliau layak dikeluarkan dari keanggotaan NU secara sepihak tanpa mengklarifikasikan permasalahan itu kepada beliau.

Kyai Afrokhi tidak mengetahui adanya pemecatan dirinya dari keanggotaan NU. Beliau mengetahui hal itu dari para tetangga dan kerabatnya. Seandainya para Kyai, Gus dan Habib itu tidak hanya mengedepankan egonya, kemudian mereka mau bermusyawarah dan mau mendengarkan permasalahan ajaran agama ini, kemudian mempertanyakan kenapa beliau sampai berbuat demikian, beliau tentu bisa menjelaskan permasalahan agama ini dengan dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih yang harus benar-benar diajarkan kepada para santri serta umat pada umumnya.

Seandainya para Kyai itu mau mengkaji kembali ajaran dan tradisi budaya yang berurat berakar yang telah dikritisi dan digugat oleh banyak pihak. Bukan hanya oleh Kyai Afrokhi sendiri, namun juga dari para ulama tanah haram juga telah menggugat dan mengkritisi penyakit kronis dalam aqidah NU yang telah mengakar mengurat kepada para santri dan masyarakat. Jika mereka itu mau mendengarkan perkataan para ulama itu, tentunya penyakit-penyakit kronis yang ada dalam tubuh NU akan bisa terobati. Aqidah umatnya akan terselamatkan dari penyakit TBC (Tahayul, Bid’ah, Churofat). Sehingga Kyai-kyai NU, habib, Gus serta asatidznya lebih dewasa jika ada orang yang mau dengan ikhlas menunjukkan kesesatan yang ada dalam ajaran NU dan yang telah banyak menyimpang dari tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya. Maka, Insya Allah, NU khususnya dan para ‘alim NU pada umumnya akan menjadi barometer keagamaan dan keilmuan. ‘Alimnya yang berbasis kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih, yang sesuai dengan misi NU itu sendiri sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah, sehingga para ‘alim serta Kyai yang duduk pada kelembagaannya berhak menyandang predikat sebagai pewaris para Nabi.

Namun sayang, dakwah yang disampaikan oleh Kyai Afrokhi dipandang sebelah mata  oleh para Kyai NU setempat. Mereka juga meragukan keloyalan beliau terhadap ajaran NU. Dengan demikian, beliau harus menerima konsekuensi berupa pemecatan dari kepengurusan keanggotaannya sebagai a’wan NU Kandangan, Kediri, sekaligus dikucilkan dari lingkungan para kyai dan lingkungan pesantren. Mereka semua memboikot aktivitas dakwah Kyai Afrokhi.

Walaupun beliau mendapat perlakuan yang demikian, beliau tetap menyikapinya dengan ketenangan jiwa yang nampak terpancar dari dalam dirinya.

Siapakah yang berani menempuh jalan seperti jalan yang ditempuh oleh Kyai Afrokhi, yang penuh cobaan dan cobaan? Atau Kyai mana yang ingin senasib dengan beliau yang tiba-tiba dikucilkan oleh komunitasnya karena meninggalkan ajaran-ajaran tradisi yang tidak sesuai dengan syari’at Islam yang haq? Kalau bukan karena panggilan iman, kalau bukan karena pertolongan dari Allah niscaya kita tidak akan mampu.

Kyai Afrokhi adalah sosok yang kuat. Beliau menentang arus orang-orang yang bergelar sama dengan gelar beliau. yakni Kyai. Di saat banyak para Kyai yang bergelimang dalam kesyirikan, kebid’ahan dan tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang haq, di saat itulah beliau tersadar dan menantang arus yang ada. Itulah jalan hidup yang penuh cobaan dan ujian.

Bagi Kyai Afrokhi untuk apa kewibawaan dan penghormatan tersandang, harta melimpah serta jabatan terpikul, namun murka Allah dekat dengannya, dan Allah tidak akan menolongnya di hari tidak bermanfaat harta dan anak-anak. Beliau lebih memilih jalan keselamatan dengan meninggalkan tradisi yang selama ini beliau gandrungi.

Inilah fenomena kyai yang telah bertaubat kepada Allah dari ajaran-ajaran syirik, bid’ah dan kufur. Walaupun Kyai Afrokhi ditinggalkan oleh para kyai ahli bid’ah, jama’ah serta santri beliau, ketegaran dan ketenangan beliau dalam menghadapi realita hidup begitu nampak dalam perilakunya. Dengan tawadhu’ serta penuh tawakkal kepada Allah, beliau mampu mengatasi permasalahan hidup.

Pernyataan taubat Kyai Afrokhi:

“Untuk itulah buku ini saya susun sebagai koreksi total atas kekeliruan yang saya amalkan dan sekaligus merupakan permohonan maaf saya kepada warga Nahdhatul Ulama (NU) dimanapun berada yang merasa saya sesatkan dalam kebid’ahan Marhabanan, baca barzanji atau diba’an, maulidan, haul dan selamatan dari alif sampai ya` yang sudah berbau kesyirikan dan juga sebagai wujud pertaubatan saya. Semoga Allah senantiasa menerima taubat dan mengampuni segala dosa-dosa saya yang lalu (Amin ya robbal ‘alamin)”

(Dinukil dan diketik ulang dengan gubahan seperlunya dari buku “Buku Putih Kyai NU” oleh Kyai Afrokhi Abdul Ghoni, Pendiri dan Pengasuh Ponpes Rohmatulloh-Kediri-, mantan A’wan Syuriah MWC NU Kandangan Kediri)

catatan: Note ini ditulis hanya semata-mata sebagai nasehat, bukan karena ada alasan sentimen atau kebencian terhadap sebuah kelompok. Silahkan nukil dan share serta pergunakan untuk kebutuhan dakwah ilalloh.

-Abu Shofiyah Aqil Azizi- jazahullah khairan via http://abumushlih.com

Posted on September 18, 2010, in Kisah Nyata and tagged , . Bookmark the permalink. 55 Komentar.

  1. Subhanallah, tidak hanya orang awam berdosa saja yang bertaubat ternyata seorang kyai pun wajib bertaubat jika berbuat kesalahan, semoga makin bnyk kyai NU yg bertaubat dari segala tradisi mereka yang menyimpang, sehingga tidak banyak lagi warga awam yang mengikuti ajaran2 NU yang menyesatkan tersebut.
    BAGI NAHDIYIN JANGAN TAQLID BUTA, KYAI JUGA MANUSIA SANGAT MUNGKIN BERBUAT KESALAHAN!KALAU KYAINYA AJA UDAH MAU BERTAUBAT MASAK PENGIKUTNYA MASIH NGEYEL AJAAA.

    • Hamba Allah….Tolonglah anda jangan sok keminter dan merasa sudah benar atau diatas angin….apa sih yang sudah anda perbuat untuk membesarkan Islam ???? Sejauh mana Sih Ilmu anda tentang Islam ???….Belajar saja dulu….sudah tidak saatnya membahas Khilafiyah…Islam harus bersatu dan Insya Allah akan Kuat…

    • inilah yg namanya taqlid buta,, percaya saja dengan orang yg tidak jelas..

  2. smoga 4JJI merohmati beliau.Alhamdulillaah.

  3. dimana ana bisa dapatkan buku tolong infor masinya ?

  4. Ada lagi pertobatan sang panglima namun tampaknya belum memadai, baca tulisan pada

    Pertengkaran Wahabi/Salaf(i)

  5. sebagaimana ditulis oleh Tim Bahtsul Masa’il PCNU Jember di dalam buku Membongkar Kebohongan Buku “Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik” (H. Mahrus Ali), halaman 245-247 sebagai berikut:

    Dewasa ini tidak sedikit di antara pelajar Ahlussunnah Waljama’ah yang tertipu dengan karya-karya al-Albani dalam bidang ilmu hadits, karena belum mengetahui siapa sebenarnya al-Albani itu. Pada mulanya, al-Albani adalah seorang tukang jam. Ia memiliki kegemaran membaca buku. Dari kegemarannya ini, ia curahkan untuk mendalami ilmu hadits secara otodidak, tanpa mempelajari hadits dan ilmu agama yang lain kepada para ulama, sebagaimana yang menjadi tradisi ulama salaf dan ahli hadits. Oleh karena itu al-Albani tidak memiliki sanad hadits yang mu’tabar (diakui-red). Kemudian ia mengaku sebagai pengikut salaf, padahal memiliki akidah yang berbeda dengan mereka, yaitu aqidah Wahhabi dan tajsim (menafsirkan ayat-ayat tentang fisik Allah apa adanya-red).

    Oleh karena akidah al-Albani yang berbeda denga akidah ulama ahli hadits dan kaum Muslimin, maka hadits-hadits yang menjadi hasil kajiannya sering bertentangan dengan pandangan ulama ahli hadits. Tidak jarang al-Albani menilai dha’if dan maudhu’ terhadap hadits-hadits yang disepakati keshahihannya oleh para hafizh, hanya dikarenakan hadits tersebut berkaitan dengan dalil tawassul. Salah satu contoh misalnya, dalam kitabnya al-Tawassul Anwa’uhu wa Ahkamuhu (cet. 3, hal. 128), al-Albani mendha’ifkan hadits Aisyah Ra. yang diwayatkan oleh ad-Darimi dalam al-Sunan-nya, dengan alasan dalam sanad hadits tersebut terdapat perawi yang bernama Sa’id bin Zaid, saudara Hammad bin Salamah. Padahal dalam kitabnya yang lain, al-Albani sendir telah menilai Sa’id bin Zaid ini sebagai perawi yang hasan (baik) dan jayyid (bagus) haditsnya yaitu dalam kitabnya Irwa’ al-Ghalil (5/338).

    Selengkapnya
    http://www.daarulmukhtar.org/index.php?option=com_content&task=view&id=26&Itemid=27
    atau baca juga tulisan pada

    Pertengkaran Wahabi/Salaf(i)

  6. Masya Allah…Saya rasa sudah ndak zamannya kita membicarakan hal-hal yang Khilafiyah dan yg masih menjadi perdebatan…Mereka (NU, Muhammaddiyah, dll) pasti mempunyai dasar tersendiri…jangan sampai membid’ahkan golongan yg lainnya, karena kita sendiri belum tentu benar…Biarlah surga dan neraka menjadi Urusan Allah..dan Kewajiban kita sebagai khalifah di bumi ini adalah memajukan dan membesarkan Islam…Bagaimana Islam bisa maju dan Besar kalau umatnya masih ribut dengan hal2 seperti itu…..ibadah dan budaya harus bersama-sama…ingat islam di jawa ini dulu tidak akan bisa besar jika saja para wali dulu mengajarkan islam secara kaku..mereka tetap menyispkan adat dan budaya yang ada saat itu..dan Alhamdulillah Islam bisa diterima….

    • kita harus menjauhi Bid’ah makanya kita harus hati-hati melakukan suatu ibadah yang ” tidak pernah” Rosululloh
      contohkan.

  7. Sangat beruntung bagi mereka yang di beri hidayah,dulu saya sekeluarga juga orang Nahdiyin kemudian sadar akan kesalahan kesalahan yang banyak bertentangan dengan alqur”an dan sunnah sehingga saya tinggalkan meski sampai sekarang masih tetap tinggal di tengah tengah masarakat nahdiyin fanatik.

    • @ Ali :
      Kasihan sekali Anda meninggalkan jati diri seorang Nahdliyyin, padahal jadi Nahdliyyin itu enak lho, hatinya damai dan tenteram. Daripada jadi Wahabi maka akan menghadapi sepuluh masalah seperti di bawah ini :
      1. Mengikuti faham Wahabi/Salafi adalah perbuatan yang melanggar dan berseberangan dengan faham Ahlusunnah Wal Jama’ah yang sebenarnya….

      2. Faham Wahabi/Salafi sangat berbahaya. Mengikuti faham ini meningkatkan resiko takabbur akan amaliyah dengan menganggap diri paling benar.

      3. Faham Wahabi/Salafi mengurangi kemampuan bersosialisasi dan menghargai orang lain.

      4. Mengikuti faham Wahabi/Salafi mengurangi intensitas ubudiyah dan amaliyah.

      5. Faham Wahabi/Salafi membatasi dirimu. Faham Wahabi/Salafi mengganggu hubungan dengan keluarga dan kehidupan sosial.

      6. Mengikuti faham Wahabi tidak membuat kamu terlihat lebih baik. Justru sebaliknya.

      7. Faham Wahabi/Salafi mengurangi cara berfikir dan menilai sesuatu.

      8. Faham Wahabi/Salafi menimbulkan kerasnya hati dan buntunya pikiran.

      9. Mengikuti faham Wahabi/Salafi bukan menyelesaikan masalah. Wahabi/Salafi tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan masalah akan lebih berat, karena kamu tidak berusaha mencari penyelesaiannya. Bicarakan masalahmu dengan orang lain yang kamu percayai. Jangan percaya kepada orang yang berkata, bahwa Wahabi/Salafi tidak berbahaya atau akan menjadikan hidupmu lebih baik.

      10. Tidak semua orang setuju dengan faham Wahabi/Salafi. Kamu tidak membutuhkannya. Jika kamu pikir, faham Wahabi/Salafi itu benar-benar Ahlusunnah Wal Jama’ah, kamu keliru. Wahabi/Salafi tidak menjadikanmu bahagia.

      Hehehee

      • kok tau kalau wahabi / salafi itu bukan ahlussunnah? tolong berikan bukti2 nyata ya biar tidak salah faham.
        kelak akan ada 73 golongan, yang 1 golongan masuk surga bersama rasulullah dan sisanya masuk neraka. apakah antum sudah merasa termasuk golongan yang 1 itu? atau sebaliknya? na’udzubillah,..

  8. Hebat Kyai afrokhi abdul Ghoni tapi sayang knp saat para Kyai NU mau Tabayun Kok Kyai Afrohi tdk mau menemui? Buka ini : http://www.facebook.com/notes/thariqat-sarkubiyah/hasil-investigasi-densus-99-anti-teroris-aqidah-terhadap-afrokhi-al-mujassim-al-/183328365036031

  9. Kok jd tengkar sih…aneh2 aja…kita ini islam..ga perlu lah mengkotak2an pemikiran seperti itu…santai aja coy….ini yg namanya ilmu pengetahuan….ya dipelajari lah…di gali terus….cari yg benarnya yg mana…jgn asal ngoment yg ga karuan….basi bagi sy yg seperti itu…
    Ali : gma anda tau wahabi???apa wahabi itu sih???dapat dr referensi mana anda ini mengenai wahabi???paling2 dr internet..asal copy paste aja…tanpa di telusuri lbh dalam lg….sedangkal itukah pemikiran anda????orang meninggalkan hal2 yg tahayul, bidah dan khurafat kok malah di oloki sih….

  10. Maaf…bukan ali. Tp untuk abu wahabi…
    Kok jd tengkar sih…aneh2 aja…kita ini islam..ga perlu lah mengkotak2an pemikiran seperti itu…santai aja coy….ini yg namanya ilmu pengetahuan….ya dipelajari lah…di gali terus….cari yg benarnya yg mana…jgn asal ngoment yg ga karuan….basi bagi sy yg seperti itu…
    Abu wahabi : Gma anda tau wahabi???apa wahabi itu sih???dapat dr referensi mana anda ini mengenai wahabi???paling2 dr internet..asal copy paste aja…tanpa di telusuri lbh dalam lg….sedangkal itukah pemikiran anda????orang meninggalkan hal2 yg tahayul, bidah dan khurafat kok malah di oloki sih….

  11. kiai itu skrg harus benar2 bertobat..karena sunah dianggap bid’ah…

  12. Saya orang awam, sampai saat ini masih mengamalkan doa ini“Allahumma arinal haqqo haqqo, warzuqnat tibaa’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinaabah…” hingga saya dikabulkan doa itu, semua ibadah yang tidak ada tuntunan dari rosullulah, sudah saya tinggalkan walau itu sangat menyenangkan. misalnya undangan tahlilan/yasinan untuk orang meninggal.

  13. Mohan ampunlah pada Allah SWT orang yg suka mencap dengan Wahabi/Salafi. Apakah anda bisa menunjukan stempelnya atau papan nama, kalau tidak bisa jangan tebar fitnah dimana-mana. ok mas …Abu..

  14. Jelas hal d atas mengatakan ajaran nu bid’ah. Inilah kerusakan aqidah. Mengaku dirinya benar. Padahal nahdliyin tidak pernah menjelekan yang lain. Semua yang ada dalam ajaran nahdliyin dapat dipertanggungjawabkan dengan al-quran as-sunah.

  15. mau bikin buku yg kontroversi ah! Biar laku keras n cepat kaya.

  16. Mengapa harus terjebak oleh perdebatan yang tanpa ujung pangkal….
    Marilah bersama sama mohon ampunan Allah SWT

  17. abu wahabi atau abu salafi belekok ente….basi tau komen komen looo

  18. Hati-hatilah engkau wahai abu wahabi dan orang mutiarazuhud karena akibat dari perkataan dan tulisanmu akan berdampak serius bagi dirimu, jika engkau mengajarkan kesesatan, engkau akan mendapat dosa dari perbuatanmu dan dosa orang yang mengikutimu tanpa mengurangi dosa orang yang sesat setelah mengikuti kesesatanmu. Bertaubatlah, semoga Allah ta’ala memberi hidayah kepada kalian, amin.

    (ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.
    ( QS. An-Nahl : 25 )

    Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. ( QS. Luqman : 6 )

    Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan. ( QS. Al-Anbyaa’ : 110 )

    Seseorang bertanya kepada Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wassalam : Orang Islam manakah yang paling baik ? Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wassalam menjawab : Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. ( Shahih Muslim No.57 )

    Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya; dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.”
    ( HR. Bukhari )

    Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam.
    ( HR. Bukhari )

    Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga. ( HR. Bukhari )

    Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab, “Ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang baik.” Beliau ditanya lagi, “Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?” Rasulullah Saw menjawab, “Mulut dan kemaluan.”
    ( HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban )

    Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi’at dan kebengisan tabi’at di neraka. ( HR. Bukhari dan Tirmidzi )

    Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, ( Qs. Al-Mu’minun ; 1-3 )

    Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. ( Qs. Al-Qashas : 55 )

  19. Hati2 dengan abu salafy dan abu wahabi dia itu orang agama syiah tulen, ingat…. syiah bukanlah agama islam. Tapi musuh islam yg harus di waspadai,Mereka itu tukang fitnah.

    • mohon berikan bukti kalau salafi dan wahabi itu syi’ah. Allah maha tau apa yang antum katakan,. mohon dijelaskan kalau memang antum punya bukti nyata. mkasih

  20. Alhamdulillah. ahlan wah sahlan bagi kyai afroki kandangan kediri di dalam lingkup ahlus sunnah wal jama’ah yang sebenarnya, yang sebelumnya tercebur dalam ahlul bidah wal syirik yaa. ana juga punya pengalaman sama dengan kiyai nu tsb. tapi bedanya ana bukan kiyai. tapi ana tinggal di lingkungan kiyai nu. jangankan masalah tahlilan atau ziarah kubur. di tempat ana (masjid agung palembang) para kiyai nu masih meyakini bahwa sholat berjama’ah di masjid itu sunnah, bukan wajib. sehingga para kiyai itu digilir jadi Imam Masjid. dan yang lucunya kiyai yang pada saat jam sholat itu lagi bukan jadwalnya dia jadi Imam sholat, dia lebih memilih sholat sendiri di rumah. jadi menurut kiyai – kiyai itu sholat berjama’ah dimasjid itu disesuaikan dengan jadwal para kiyai itu jadi Imam. dan ini berlangsung sejak dari kecil smp sekarang. Alhamdulilah, setelah ana mengenal sunnah (wahabi) ana rajin sholat 5 waktu di masjid. pernah ana mau pergi sholat dzuhur melewati rumah seorang kiyai nu. ana ajak kiyai tersebut supaya sholat berjama’ah di masjid. katanya kebetulan dia bukan jadwal imam. yang jadi jadwal imam si kiyai fulan. ana jadi heran sama – sama kiyai – kiyai nu ini. mau sholat berjama’ah aja dimasjid harus menunggu jadwal dia jadi imam. jadi kalau bukan jadwal imam. walapun dipasang 100 speaker pun untuk adzan ga bakalan berangkat ke masjid kalau dia bukan imam-nya. dan ada yang lebih lucunya. lagi kiyai – kiyai itu lebih doyan ke acara tahlilan. alasannya menerima undangan itu hukum nya wajib. jadi sudah tidak sholat di masjid ketika ada tahlilan pada saat itu juga dia datang. dan istilah di palembang kalau ada tahlilan para jama’ah nu ini di masjid kasak kusuk membisikkan dari satu jama’ah ke jama’ah lain dengan istilah lokak makan. (maksudnya ada rezeki makan). sehuingga di sana di palembang kalau tahlilan 1 – 2 hari yang tahlilan sedikit sebab tidak ada lokak makan. tapi kalau sudah 3 hari atau nujuh hari di tempat tahlilan itu penuh sesak kayak ada pesta nikahan aja. mengapa sebab 3 hari – 7 hari itu lokak makan, kalau 1 – 2 hari tidak ada lokak makan. itu salah satu poengalaman pribadi semoga menjadi hikmah bagi para pembaca sekalian. syukron ala ihtimam minkum

  21. semua pada *** dan **** sama2 tidak tahu apakah ibadah kalian diterima atau tidak oleh Allah SWT, tapi kalian udah ngeklaim orang lain keliru padahal kebenaran yg hakiki itu hanya dari AllahSWT, kalau kalian uda merasa benar kebenaran dari mana… apa kebenaran dari kelompok kalian dasar **** and ***** kalian semua, kalau kalian merasa benar mari undang yg namanya afroghi, biar gak menjadi orang penyebar kesesatan umat….. emang kalian semua orang2 pualing bodoh diantara orang2 bodoh….

    • nabi tidak pernah mengajarkan kita mencela golongan lain, jangan asal komen. kalo berani ajak argumen, itu yang lebih baik

  22. Hebat kyai afrokhi,, umat islam mmng hrs brsatu,tp kl udah urusan aqidah..(bid’ah,churafat,nauzubillah min dzalik),jgn menambah2an deh..mg qta smua disadarkan,2 jempol utk pak kyai

  23. ujung2nya kayak kasus kyai mantan hindu,atau si ali makhrus…hehehe

  24. Itulah yang namanya hidayah…. ayo siapa lagi yang mau ikuti jejak belaiu?

  25. kok saling sesat saudara….
    udah punya alat buat ngukur kebenaran ta….
    ini masalah keyaqinan….
    kalau pun yang ngaku mantan Kyai NU terserah… (orang yang berbohong bakal ketahuan kok)

  26. kalian semualah yg sebenarnya diliputi kebodohan karena mengedepankan pemahaman tekstual belaka… tanpa mau memahami makna hakiki… naudzubillahimindzalik yaa Robb.. Bejayalah para guru-guru tercinta kami para ulama Nahdhiyin dan Para MUrsyid THORIQOT ‘ALIYAH… Rohmatullahi ‘alaihim ajma’iin.. biar diakhirat kelaklah akan tersingkap yg HAQ dengan yg BATHIL.. biar mereka menganggap kita kafir, bid’ah, khurofat.. maka demi Allah semua perkataan mereka sejatinya adalah diri mereka sendiri.. NA’UDZUBILLAHI MIN DZALIK.. YAA ROBB…!!!

  27. sana-sini bilang bid’ah. apa to sebenarnya bid’ah? kalao yang tidak di kerjakan Nabi dianggap bid’ah, maka kita semua ahli bid’ah dong? Nabi ndak pernah tuh pake Internet, Facebook, N komputer

  28. MINUM OBAT DULU AH……………….PUSING.MAKLUM SY ORANG AWAM.

  29. Duh Gusti Allah Nyuwun Pangapuro.

  30. saya muallaf (suku Tiong hwa ) untuk mencari hidayah sering bingung , aliran mana dalam Islam yg mudah saya pelajari. dan dapat diterima akal sehatku, kepada siapa saya berguru.
    tapi aku selalu baca buku tentang Islam.

    • Saudaraku belajarlah langsung dari sumber aslinya Yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Taatilah apa yang diperintahkan dan tinggalkan semua larangannya dan jangan mengerjakan apa yang tidak diperintahkan.
      Atau ikuti kajian MTA Surakarta, bisa online maupun dengarkan radio MTA FM 102,2 Mhz live setiap hari Minggu dan ulangannya setiap pagi jam7, siang jam 2 dan malam jam 8 . Semoga bermanfaat.

  31. Saya orng awam. yang gak tahu banyak tentang islam tanpa sengaja mebuka blog ini dri artikel2 yg saya baca ini smua cmn cari sensasi ujung-ujungnya Cari Duit….Dari Judulnya Saja dah Jelas.Klo orng baek pasti berusaha tidak menyingung prasan sesama umat……dan zaman skarang banyak kiyai/santri klo dh dpt sedikit ilmu agama banyak yg sombong….apa lagi dlm membahas maslah hukum agama banyak yg merasa lbih pintar

  32. Menyimpulkan dari apa yang terjadi selama ini berbeda pendapat berbeda amaliah sehingga menimbulkan perpecahan dikalangan umat Islam sendiri, diakhibatkan tidak lain hanyalah karena jauhnya mereka dari Al-qur’an dan As- Sunnah.

  33. wallohu a’lam, Alloh maha mengetahui siapa yang benar, kita lihat aja ntr endingnya.yang haq pasti akn muncul ke permukaan dan menghancurkan yang batil.

  34. Mari kita saling mendoakan antar sesama umat muslim agar mendapat hidayah & kelak mendapat maghfiroh-Nya.

    Berbeda pendapat dan penafsiran merupakan rahmat.
    Hemat saya, mari kita tambah amalan sunnah yang banyak kita lewatkan.

  35. buat bpk2 dan mas2 anggota MTA Surakarta.
    tolong. SEANDAINYA KEGIATAN AHAD PAGI DI GEDUNG MTA, TDK MENGGANGGU PEMAKAI JALAN RAYA DI DPN GEDUNG ANDA, bisa apa tdk ya. mohon difikirkan bgmn sbaiknya. saya kira ajaran islam jg melarang umat islam mengadakan kegiatan tp mengganggu kepentingan umum. katanya, klo ada batu ditengah jln, kita wajib menyingkirkn agar tdk mengganggu orang lwt.

  36. buat sdr sien yg mualaf. ajaran agama islam itu sbnrnya simple. tapi krn bnyk orang yg MEMANFAATKAN PELUANG UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI, maka jd ky bgni. slng klaim bhw golongan mereka yg plng bnr. lht penampilan mereka. klo sdh pkai pakaian kebesaran golongan, mereka spt bangga, ada sikap angkuh. mirip dg pemuka agama2 lainnya, kan?.
    sdr sien yg mualaf, ckplah anda berpegang kpd perintah2 Allah dlm al quran dlm bribadah. mslh2 tahlilan, yasinan, dsb, jngn dipikir. tahlil, baik. tp tahlilan,….nabi tdk mengajarkan. membaca surah yasin itu baik. tp yasinan….?.

  37. sdr2 umat islam…
    jngnlah kita lbh taat kpd pemuka2 agama drpd kpd Allah dan rasulNya. kita ini ky umat kristen. mereka lbh taat kpd paulus dan pmuka agama drpd kpd yesus.
    nah…..mirip kn?.

  38. وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : افترقت اليهود على احدى وسبعين فرقة وافترقت النصارى على اثنين وسبعين فرقة وستفترق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة. قيل من هم يا رسول الله ؟ قال ما أنا عليه وأصحابي. رواه الترمذي وابن ماجة

  39. 798 – ( 68 ) – حديث : { كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها , فإنها تذكر الآخرة } . مسلم وأبو داود , والترمذي , وابن حبان , والحاكم من حديث بريدة . وفي الباب عن أبي هريرة , رواه مسلم بلفظ : { استأذنت ربي أن أزور قبر أمي , فأذن لي , فزوروا القبور , فإنها تذكركم الموت } . ورواه الحاكم , وابن ماجه مختصرا , وعن ابن مسعود رواه ابن ماجه , والحاكم , وفيه أيوب بن هانئ مختلف فيه . وعن أبي سعيد رواه الشافعي وأحمد والحاكم , ولفظه : { فإنها عبرة } وعن أنس رواه الحاكم من وجهين ولفظه : { كنت نهيتكم عن زيارة القبور ثم بدا لي أنه يرق القلب , ويدمع العين , ويذكر الآخرة , فزوروها ولا تقولوا هجرا } . وعن أبي ذر رواه الحاكم أيضا , لكن سنده , ضعيف , وعن علي بن أبي طالب رواه أحمد , وعن عائشة : أن النبي صلى الله عليه وسلم { رخص في زيارة القبور } . رواه ابن ماجه .

  40. Ketika Rasulullah ditanya : ” siapakah mereka wahai rasul yang masuk surga ?” beliau menjawab “adalah golongan yang konsisten terhadap ajaranku dan para sahabatku (Ahl Sunnah Wal Jama’ah)”

  41. di awal islam Rasulullah melarang para sahabatnya untuk melakukan Ziyarah Qubur, karena lemah iman mereka pada saat itu dan masih dalam proses mengeluarkan orang-orang dari prilaku-prilaku di zaman jahiliyyah, di mana orang-orang banyak yang terlalu menyanjung junjungan (pimpinan) mereka yang sudah meninggal, yang selama masih hidup terkesan memberikan keberkahan dalam kehidupannya, karenanya banyak dari mereka yang mengidolakan pimpinan yang telah meninggal dengan menggambarkan dalam bentuk tubuh yang sesungguhnya (dibuat patung) oleh karenanya Rasulullah melarangnya, kemudian setelah keimanan para sahabat semakin kental dan kuat beliau mempersilahkan kepada para sahabatnya untuk berziaroh ke makam wali-wali atau nenek moyang mereka, karna ziaroh adalah merupakan bentuk upaya agar manusia lebih memperhatikan keadaan mereka setelah meninggal.

  42. inti daripada ziyarah adalah memohon kepada Allah agar dikabulkan do’a, agar diampuni dosa nenek moyang kita (اللهم اغفر له وارحمه)

  1. Ping-balik: Tweets that mention Kisah Taubat Seorang Kyai NU « Al Qiyamah – Moslem Weblog -- Topsy.com

  2. Ping-balik: Haul Kyai H. Abdul Mu’thi | bijak.net

Tinggalkan Balasan ke muhammad Batalkan balasan