Kebohongan ‘Syaikh’ Idahram atas Nama Arifin Ilham [Propagada Syiah Untuk Mengadu Domba?]

http://salafiyunpad.files.wordpress.com/2011/06/sejarah-berdarah-sekte-salafi-wahhabi-syaikh-idahram-sesat.jpg?w=163&h=240Bismillahirrahmaanirrahiim.

Salah satu kebiasaan orang Syiah dalam karya-karya mereka adalah BERBOHONG. Ini seperti sudah menjadi tabi’at yang melekat. Bagi mereka “membohongi Ahlus Sunnah” dianggap “amalan shalih”. Masya Allah. Ya maklum ya, mereka hidup tidak merasa diawasi oleh Allah. Tanggung-jawab hanya ke imam-imamnya saja. Meskipun di hadapan Allah salah, kalau hal itu diperintah oleh imam-imamnya, ya mereka lakukan juga.

Seperti dalam buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” (SBSSW) karya Idahram, dan buku-buku lain. Disana dicantumkan kalimat endorsement dari tokoh-tokoh Muslim, salah satunya Ustadz Arifin Ilham. Karena ada dukungan seperti itu, jelas buku tersebut laku keras di tengah masyarakat. Belakangan ketika ada yang melakukan klarifikasi, Arifin Ilham merasa DICATUT. Katanya, dia tidak pernah membaca isi buku itu.

Hal ini, tak lepas dari peranan salah seorang saudara kita, Al Akh Irres Ponorogo. Dia coba melakukan klarifikasi kepada Arifin Ilham via media facebook untuk mengetahui komentar Arifin Ilham terkait endorsement yang diberikan di buku-buku Idahram.

Irres Ponorogo menyampaikan pertanyaan kepada Ustadz Arifin Ilham:

“Ustadz Arifin Ilham, buku berjudul ‘Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi’ (SBSSW) yang dikarang oleh seorang yang mengaku bernama Syaikh Idahram. Buku tersebut berisi gugatan dan caci-maki terhadap apa yang disebut dengan ‘Gerakan Salafi Wahabi’. Dukungan ustad M Arifin Ilham pada buku tersebut menimbulkan kontroversi. Afwan, kiranya ustadz mau introspeksi terhadap hal ini. Tolong dikaji lagi pernyataan ustadz pada buku tersebut!”

Kemudian pernyataan di atas mendapat tanggapan sebagai berikut oleh Ustadz Arifin Ilham:

“Subhanallah, sebaiknya Akhy Fillah tahu, bahwa prakata di buka itu tanpa seizin saya Muhammad Arifin Ilham, dan sudah saya sampaikan protes saya. Membacanya pun saya belum pernah.”

(FB Ustadz Arifin Ilham 2. Tanggal 3 Desember pukul 12:57).

Kemudian Saudara Irres Ponorogo, menyampaikan pernyataan berikutnya masih via facebook ke laman FB Ustadz Arifin Ilham 2, pada tanggal 5 Desember 2011, jam 15.59. Isi pernyataannya, berikut:

“Tolong Ustadz Arifin diminta klarifikasi secara terbuka mengenai buku ‘Sejarah Sekte Salafy Wahaby’ dari ustadz Abu Muhammad Waskito: ‘Ya mestinya berani melakukan klarifikasi dong. Masak untuk publikasi buku sehebat itu, klarifikasinya hanya melalui email personal. Ayo lakukan klarifikasi terbuka. Cabut pernyataan itu, kalau perlu lakukan bantahan terhadap penulisnya. Kalau ada klarifikasi ke blog ini, resmi dari Arifin Ilham, insya Allah akan dimuat.’”

Lalu mendapat jawaban dari Ustadz Arifin Ilham sebagai berikut:

Subhanallah, cukup Dewan Syariat Majlis (Adz Dzikra) & pihak terkait (misalnya MUI), kami tidak ingin menjadi PUBLIKASI bagi mereka yang berkepentingan lain… Biarlah umat menilainya.

Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Syaikh Idahram, Said Aqil Siradj, Pustaka Pesantren, dan para pendukung gerakan buku-buku propaganda itu; mereka telah mencatut nama Ustadz Arifin Ilham dan membuat-buat kalimat palsu sesuka hatinya.

Lihatlah disana, bahwa orang-orang itu terbiasa berbohong, makan kebohongan, bergelut dengan dunia dusta, serta menikmati tetes-tetes air dari jalan keculasan. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. Masya Allah, seiring waktu berjalan, mereka akan “ditelanjangi” di panggung sejarah, atas ijin dan perkernan Allah Al ‘Aziz.

Syukran jazakallah khair kepada Saudara Irres Ponorogo atas keterlibatannya dalam meluruskan masalah yang ada. Wal ‘aqibatu lil muttaqiin.

Abu Muhammad Waskito (AMW)

Sumber:http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/kebohongan-syaikh-idahram-atas-nama-arifin-ilham.htm

Namanya Dicatut, Arifin Ilham Minta Buku Hujat Wahabi Ditarik dari Peredaran

JAKARTA (voa-islam.com) – Waspadai tiga buku pemecah-belah umat yang membenturkan umat Islam dengan warga Nahdiyin. Tiga buku berjudul heboh yang ditulis oleh orang yang memakai nama Syaikh Idahram (nama alias?) itu berjudul: “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi,” “Ulama Sejagat Menggugat Salafi Wahabi,” dan “Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik: Episode Kebohongan Publik Sekte Salafi Wahabi.”

Semua buku Idahram terlihat agak gagah dengan kata pengantar Ketua Umum PBNU, Prof DR KH Said Agil Siraj MA.

Sosok Syaikh Idahram masih misterius, sehingga voa-islam.com kesulitan mengklarifikasi semua buku itu kepada penulisnya. Saat voa-islam menanyakan sosok Syaikh Idahram kepada Said Agil Siraj, ia memilih menyembunyikannya dari peredaran. Kiai Kiyai yang dalam buku Kristen terang-terangan menyatakan Tauhid Islam sama dengan Trinitas Kristen itu hanya menjawab singkat dengan jaminan bahwa penulisnya adalah anak asuhnya. “Yang jelas, dia adalah bimbingan saya. Sayalah yang membimbing penulis buku itu,” kata Said Agil kepada voa-islam.com dalam acara Wokshop Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren yang digelar oleh Muslimat NU di Park Hotel, Jakarta, Sabtu (3/12/2011).

Tiga buku yang isinya tak seheboh judulnya ini kelihatan lebih mentereng karena pada sampul belakang (back cover) dicantumkan kalimat endorsement dai kondang KH Muhammad Aririn Ilham. Tak tanggung-tanggung, disebutkan bahwa dai nasional ini mengimbau agar buku-buku Idahram itu dimiliki oleh setiap umat Islam, dengan kalimat tegas sebagai berikut:

“Saya rasa, rumah-rumah setiap muslim perlu dihiasi dengan buku penting seperti ini, agar anak-anak mereka juga turut membacanya, untuk membentengi mereka dengan pemahaman yang lurus. Islam adalah agama yang lembut, santun dan penuh kasih sayang.”

Ternyata, kalimat endorsement ini bohong belaka.

Ditemui voa-islam.com di kawasan Bekasi, Arifin Ilham menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu dengan buku-buku Syaikh Idahram yang berpotensi memecah-belah umat itu. “Saya no comment soal buku itu,” ujarnya usai memberikan Tausiah dan Zikir dalam rangka Menyambut Tahun Baru Hijriyah 1433 di Masjid At-Taubah Perum Margahayu Jaya Blok C RW  16 Bekasi, Ahad siang (11/12/2011).

Saat ditanya apakah dirinya benar menulis kalimat endorsement itu, Arifin Ilham menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu dengan buku itu. “Afwan akhi, saya no comment. Saya cinta umat, saya tidak mau statemen saya menimbulkan fitnah dan memicu perpecahan umat,” tegas Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra itu.

Saat ditanya apakah dirinya sudah membaca buku-buku Idahram yang menghujat Salafi Wahabi itu, Arifin Ilham menandaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu karena sampai saat ini belum membaca buku itu. Arifin Ilham juga sangat kecewa dengan buku itu, karena bisa memecah-belah umat. “Saya belum baca buku itu. Saya sangat kecewa dengan buku itu,” jelas dai nasional yang pernah nyantri di Pesantren Darunnajah dan Pesantren As-Syafi’iyah Jakarta itu.

Saat ditanya apa solusinya agar umat tidak terkotak-kotak dan terpecah-belah, Arifin Ilham minta agar buku itu ditarik dari peredaran. “Cabut buku itu dari peredaran!” ujarnya sambil berpamitan dan berlalu menuju mobil untuk meneruskan dakwah di tempat lain.

Soal bobot ilmiah buku-buku Syaikh Idahram masih harus diuji. Tapi soal kalimat endorsement yang mencatut nama Ustadz, jelas kebohongan publik yang  mencederai dunia ilmu dan tidak bisa dibenarkan oleh siapapun. [bornaskopen]

Posted on Desember 9, 2011, in Bantahan and tagged , , , , . Bookmark the permalink. 10 Komentar.

  1. afwan, kalo boleh ana minta alamat FB nya Ustadz Arifin Ilham.
    jazakallahu khairan.

  2. Semoga amal soleh Akh Iress Ponorogo mendapat pahala dari Allah ‘Azza wa Jalla

  3. subhanalloh….
    ane jg pas pernah baca tentang buku ini ad komentar dari ustad arifin….jadi sbuah tanda tanya…

    ternyata…..

    mereka berbohong atas nama ustad arifin….

  4. Ummu Raihanna Uswah Qurrota A'yuun

    subhanallah. . .
    Taubatlah hey idahram, said aqil sirodj dan antek2nya. . .
    Semoga Allah memberikan hidayahNYA serta mengampuni kalian. . .
    Amiin. . .

  5. saya mau nanya ya akhi……..
    didalam buku sejarah berdarah sekte salafi wahabi
    pengarangnya mencantum refrensi dari kitab karangan ulama dari kalangan salafi
    apakah benar ada pernyataan2 seperi itu didalam kitab atau buku yang dimaksud pengarang?

  6. assalamualaiku….. saudara2ku seiman se-aqidah
    pertama saya ingin mengatakan perbedaan kilafiah dikalangan umat
    itu memang sering terjadi
    namun saya berharap hal ini tidak menjadi pemicu perpecahan diantara kalangan islam sendiri. jadikan ini sebuah pembelajaran dan pengalaman yang bisa menambah khazanah pemahaman keislaman kita dan anggap ini rahmat tuhan
    keduanya saya ingi bertanya, sebelumnya saya mohon maaf bukan bearti saya menghujjah atau mengadudomba. cuman saya pengen tahu saja soal isi buku sejarah berdarah sekte salafi wahabi
    didalam buku itu penulisnya mencantum hal-hal yang mengenai pemahaman salafi wahabi dan pemahaman-pemahaman tersebut diperkuat oleh data refrensi dari kitab atau buku karangan ulamak dari kalangan salafi wahabi… jadi yang saya tanyakan adalah apakah benar ada hal-hal seperti yang dicantumkan dalam buku itu pada kitab refrensi yang dirujuknya
    sekian pertanyaan saya mohon maaf jika terkasar bahasa
    wassalam…………

    • antum baca bantahannya di buku “Salafy Antara Tuduhan dan Kenyataan” oleh: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray -hafizhahullah-
      insya Allah antum akan melihat banyak kedustaan-kedustaan yang dilakukan oleh Syaikh Idahram (?) ini.
      atau antum bisa kunjungi websitenya Ustadz Agus Hasan Bashori -hafizahullah- di http://www.gensyiah.com, ada sedikit bantahan dari beliau terhadap buku2 ‘Syaikh’ Idahram yang lainnya.

  7. “Syaikh” Idahram, kelihatannya tidak pantas disebut Syaikh… Panggilan “Syaikh” sepantasnya ditujukan bagi mereka yang benar-benar ‘alim, wara’, tidak menghina orang lain, dan betul-betul mukhlish. Coba lihat, Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, dll. Akhlaq beliau-beliau betul-betul dijaga. Berbeda dengan Idahram ini… Tampaknya Idahram ini musti lebih banyak belajar lagi… Jangan sok pintar. Begitu pula dengan Said Agil Siradj. Belum pantas disebut Prof. DR. Karena sikapnya sama sekali bertolak belakang dengan titel kesarjanaannya. Said Agil Siradj mengkhianati Ummul Qura University yang telah memberikan ilmu dan membesarkannya. Justru orang yang harusnya sebagai panutan (karena memimpin Ormas terbesar) malah menyerang balik dengan fitnah yang keji dan jahannam. Ingatlah, Al-Fitnatu Asyaddu minal Qatl…

  8. Biasa orang syì’ah mah suka berdusta seperti akun Amirul mustadh’afin berbohong baginya adalah makanan renyah sehari2.koar koar jihad padahal diam ditempat saja dari dulu dari 4th yg lalu yg diposting itu itu saja status fcbknya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: