Posted on Januari 10, 2012, in Jadwal Kajian and tagged Info Kajian Depok, Info Kajian Jakarta, Info Kajian Salaf, Jadwal Kajian, Jadwal Kajian Salaf, Kajian Intensif, Kajian Syiah, Syiah Rafidhah. Bookmark the permalink. 10 Komentar.
Kisah Teladan & Sejarah Islam
Graha Buku Al Abbas
Grosir Parfum al Rehab 6ml
Dicari Agen Seluruh Indonesia
- Bergabung dengan 8.453 pelanggan lain
Kalender
Temukan Kami Di Facebook
Kisah Teladan & Sejarah Islam
Follow Me On Twitter
Twit oleh alqiyamahArsip
Kategori
-
Tulisan Terakhir
- Kajian Umum Bermanfaat
- Dakwah salaf bukan Perusahaan bisnis ingat itu
- Kajian Umum dan Penggalangan dana
- Renungan dari Ibnul Jauzy
- Syubhat Seputar Sahabat : Benarkah Allah Ta’ala Tidak Memuji Seluruh Sahabat?
- Kajian Bedah Buku Kisah Ammar Bugis
- Syubhat Seputar Para Sahabat: “Hadits Tentang al-Haudh (Telaga Surga)
- Fatawa Ulama Ahlus Sunnah Tentang Hukum Nyanyian Sufi & Nasyid Islami
Tulisan Teratas
- Bid’ah dalam Kitab al-Ma’tsurat Karya Hasan al-Banna
- Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 1, 2 & 3
- Kitab al Hikam Dalam Timbangan Islam
- Kamus Bahasa Arab al Munjid
- Benarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Ingin Bunuh Diri?
- Benarkah Kisah Umar radhiyallahu 'anhu Telah Menghukum Cambuk Anaknya Hingga Wafat?
- Biografi: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
- Tanya Jawab Bersama Ustadz Dzulqornain Seputar Muamalah Terhadap Orang yang Membela Yayasan Ihya’ At-Turots
- Adab Al-Inti’aal (Memakai Sepatu)
- Link Ma'had
Komentar Terbaru
- ismail pada Bid’ah dalam Kitab al-Ma’tsurat Karya Hasan al-Banna
- Untuknya Kukirim Al-Fatihah..!!! | Ibnu Abbas As-Salafy Kendari pada Untuknya Kukirim al-Fatihah..
- Salman Rusydi pada Untuknya Kukirim al-Fatihah..
- Knek pada Benarkah Sholahuddin al-Ayyubi Pencetus Perayaan Maulid Nabi?
- Siapakah Pemerintahan Yang Bodoh, Dan Bagaimanakah Petunjuk Rasulullah Dalam Menasehati Penguasa? | "Bisa Karena Terbiasa" pada Siapakah Pemerintahan Yang Bodoh?! [Oleh: Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat]
- Diantara Nasehat Imam Ibnul Jauzy rahimahullah | Blog Arsip pada Ibnul Jauzy Rahimahullah : “Saat-Saat Kematian Datang..”
- Bilal Ibrahim pada Lima Tingkatan Manusia Dalam Shalat
- Su Bandi pada Misteri Alam Kubur – Ustadz Zainal Abidin, Lc.
User Online
- 4.018.537
Visitor Locations
bayar berapa ya???
ap gratis???
Haraban tlong bongkar lebih luas tetang kesesatan syiah , sayang masyarakat awam ….
@rafaqoh
gk bayar , geratisss , dateng ya , .
pengen banget dateng…..InsyaAllah…
smoga Allah memudahkan saya dan muslimin lainnya untuk hadir….aaminn
Amiin,.
ada tiga masalah besar dlm lingkup dunia Muslim yakni: 1. perebutan tahta pewaris ‘keturunan’ nabi, rasul atau ahli bait; 2. perebutan untuk menjadi ‘Imam Mahdi’, dan 3. perebutan Masjidil Haram. Dua kelompok besar yang bertarung ini adalah kelompok Sunni dengan kelompok Syiahnya.
APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?
Dlm Al Quran yang menyebut ‘ahlulbait’, rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah terdiri dari isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah meliputi Ibu kandung Nabi Musa As. atau ya Saudara kandung Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna para ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 maka penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. para isteri dan anak-anak beliau.
Jika kita kaitkan dengan makna ketiga ayat di atas dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait tersebut sifatnya menjadi universal terdiri dari:
1. Kedua orang tua Saidina Muhammad SAW, sayangnya kedua orang tua beliau ini disaat Saidina Muhammad SAW diangkat sbg ‘nabi’ dan rasul sudah meninggal terlebih dahulu.
2. Saudara kandung Saidina Muhammad SAW, tapi sayangnya saudara kandung beliau ini, tak ada karena beliau ‘anak tunggal’ dari Bapak Abdullah dengan Ibu Aminah.
3. Isteri-isteri beliau.
4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. Khusus anak lelaki beliau yang berhak menurunkan ‘nasab’-nya, sayangnya tak ada yang hidup sampai anaknya dewasa, sehingga anak lelakinya tak meninggalkan keturunan.
Bagaimana tentang pewaris tahta ‘ahlul bait’ dari Bunda Fatimah?. Ya jika merujuk pada QS. 33:4-5, jelas bahwa Islam tidaklah mengambil garis nasab dari perempuan kecuali bagi Nabi Isa Al Masih yakni bin Maryam.
Lalu, apakah anak-anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali boleh kita anggap bernasabkan kepada nasabnya Bunda Fatimah?. ya jika merujuk pada Al Quran maka anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali tidaklah bisa mewariskan nasab Saidina Muhammad SAW.
Kalaupun kita paksakan, bahwa anak Bunda Fatimah juga ahlul bait, karena kita mau mengambil garis dari perempuannya (Bunda Fatimah), maka untuk selanjutnya yang seharusnya pemegang waris tahta ahlul bait diambil dari anak perempuannya seperti Fatimah dan juga Zainab, bukan Hasan dan Husein sbg penerima warisnya.
Dengan demikian sistim nasab yang diterapkan itu tidan sistim nasab berzigzag, setelah nasab perempuan lalu lari atau kembali lagi ke nasab laki-laki, ya seharusnya diambil dari nasab perempuan seterusnya.
Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib, anak paman Saidina Muhammad SAW, ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah beliau bukan termasuk kelompok ahlul bait. Jadi, anak Saidina Ali bin Abi Thalib baik anak lelakinya mapun perempuan, otomatis tidaklah dapat mewarisi tahta ‘ahlul bait’.
Kesimpulan dari tulisan di atas, maka pewaris tahta ‘ahlul bait’ yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya Saidina Hasan dan Husein bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.
g bisa dtng…hiksss….
pas waktunye tepar…..
smoga banyak manfaatnya acara ini….aamiin
Amiin,.
sama wktu itu ana uga gk isa dateng, ya semoga aja direkam sma panitia dan bisa didonlod,.
iya smoga di rekam dan bisa d donlod…aamiin