Arsip Blog
Kisah Akibat Menyepelekan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Kisah Pertama
Salamah bin Akwa’ berkata: “Pernah ada seorang lelaki makan di dekat Rasulullah dengan tangan kiri. Beliau lantas berkata: “Makanlah dengan tangan kananmu”. Lelaki itu menjawab: “Aku tidak bisa”. Rasulullah berkata, “Mudah-mudahan engkau benar-benar tidak bisa. Tidak ada yang menghalanginya untuk melakukannya kecuali kesombongan”. Salamah berkata: “Kemudian dia tidak bisa mengangkat tangannya untuk menyantap makanan” (Lihat HR. Muslim no. 2021)
Kisah Kedua Read the rest of this entry
Ummu Syuraik; Bila Allah Hendak Memberinya Rezeki, Maka Tak Seorangpun Dapat Menghalanginya
Namanya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu’ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Beliau merasa simpati hatinya dengan Islam sejak masih di Mekah, hingga menjadi mantaplah iman di hatinya dan beliau memahami kewajiban dirinya terhadap din yang lurus sehingga beliau mempersembahkan hidupnya untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Allah dan mengibarkan panji laa ilaha illallahu muhammadur rasulullahi. Read the rest of this entry
Tak Jadi Mencuri Terong, Allah Malah Menganugerahkannya Istri
Di Damaskus, ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami’ At-Taubah. Dia adalah sebuah masjid yang penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan dan keindahan. Sejak tujuh puluh tahun, di masjid itu ada seorang syeh pendidik yang alim dan mengamalkan ilmunya. Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya dan dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain. Read the rest of this entry
Canda Syaikh Muqbil rahimahullah
Kisah Pertama
Dikisahkan bahwa Syaikh Muqbil rahimahullah di datangi beberapa pelajar ketika sedang menyampaikan pelajaran. Mereka meminta beliau agar berkenan meruqyah seorang laki-laki yang mengalami kesurupan, yaitu dengan membacakan ayat al-Qur’an kepadanya. Syaikh Muqbil menceritakan sendiri kisah itu: “Maka aku pergi bersama mereka, meskipun aku belum pernah meruqyah seorang pun dengan bacaan al-Qur’an. Read the rest of this entry
Antara Asy Syaikh Bin Baaz, Presiden Libya Muaamar Qaddafi & Mantan Presiden Tunisia
Doktor Bassam Khidar Asy Syati pernah bercerita bahwa termasuk amalan mulia Syaikh adalah ketika beliau menelpon Presiden Libya, Muammar Qaddafi. Asy Syaikh memberi tahu beliau tidak bolehnya menghilangkan lafazh, “Qul (katakanlah),” dari surat-surat Al Quran, dan bahwasanya membacanya adalah wajib.
Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz melakukan ini karena beliau mendengar bahwa Presiden Qadaffi telah memerintahan stasiun-stasiun radio dan para qari’ di masjid-masjid untuk tidak mengucapkan “Qul” (dalam ayat yang mengandung ucapan tersebut -pent). Sebagai akibatnya, Presiden Qaddafi juga memerintahkan buku-buku pelajaran resmi diubah. Read the rest of this entry
Kesaksian Dokter: “Kisah Meninggalnya Seorang Ahli Qur’an”
Pada suatu hari, tepatnya pukul tujuh pagi, saya datang ke ruang pemulihan, tiba-tiba ada beberapa orang datang menghampiriku, mereka adalah anak dari salah seorang pasien yang telah lanjut usia yang baru saja menjalani operasi jantung, pasien tersebut mengalami pembekuan yang parah di otaknya sehingga ia kehilangan kesadarannya sejak menjalani operasi tersebut, aktifitas jantungnya sangat lemah sekali, dan kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi.
Mereka mendatangiku seraya berkata, “Ayah kami sedang menghadapi sakaratul maut, kami harap anda berkenan untuk mentalqininya membaca dua kalimat syahadat.” Read the rest of this entry
Kamar Itu Untuk Ibu…Aku Akan Menempatkan Ibu Disana Seperti Sekarang Kakekku Hidup..
Ibu itu duduk di suatu sore membantu anak-anaknya mengulangi pelajaran mereka…Ia memberikan sebuah buku gambar kepada anaknya yang berusia 4 tahun agar tidak mengganggunya memberikan penjelasan kepada kakak-kakaknya yang lain.
Tiba-tiba saja ia teringat bahwa ia belum menyiapkan makan malam untuk ayah suaminya yang telah lanjut usia yang kebetulan tinggal bersama mereka di rumah itu, namun kamarnya terpisah dari bangunan utama rumah itu. Ia memang selalu berusaha berkhidmat kepada ayah mertuanya itu sedapat mungkin, dan suaminya ridha dengan apa yang ia lakukan kepada sang ayah yang tidak lagi mampu meninggalkan kamarnya karena kesehatannya yang lemah. Read the rest of this entry
IPAR ITU ADALAH MAUT
Khalid duduk di ruang kerjanya dengan pikiran yang diliputi kesedihan dan kegalauan. Shaleh, kawannya, memperhatikan kegalauan dan kesedihan itu di wajahnya. Ia berdiri dari mejanya dan mendekati Khalid, lalu berkata padanya:
“Khalid, kita ini berteman layaknya bersaudara sejak sebelum kita sama-sama bekerja. Aku perhatikan sejak seminggu ini selalu termenung, tidak konsentrasi. Engkau kelihatan begitu galau dan bersedih…”
Khalid terdiam sejenak. Kemudian ia berkata: Read the rest of this entry
Antara Ridho Allah Yang Maha Mulia Dengan Ridho Sang Bunda Tercinta
Imam Ibnul Jauzi berkata, ‘Abdullah bin Zaid bn Aslam menyampaikan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya yaitu Aslam, ia berkata,
“Ketika aku bersama ‘Umar bin Khoththob sedangkan beliau sedang melakukan pengawasan pada malam hari di Madinah, maka beliaupun merasa lelah, lalu bersandar di sisi sebuah dinding di tengah malam.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, pergilan kepada susu itu, dan campurlah dengan air!”
Anak perempuan itu menjawab, “Wahai ibuku, apakah engkau tidak mengetahui apa yang telah ditetapkan oleh Amirul Mukminin pada hari ini?” Read the rest of this entry